Rizieq Shihab Kembali Berulah, Kini Fitnah Menlu Retno

Rizieq Shihab menuding bahwa beberapa ketua TPS yang ada di Arab Saudi dihubungi elite parpol pengusung capres Joko Widodo.

Rabu, 3 April 2019 | 17:03 WIB
0
877
Rizieq Shihab Kembali Berulah, Kini Fitnah Menlu Retno
Rizieq Shihab dan Retno Marsudi (Foto: Tribunnews.com)

Agus Maftuh selaku Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi menyesalkan pernyataan Habib Rizieq yang menyebutkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menggalang kemenangan untuk capres Jokowi kepada staf KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh. Agus menyebut bahwa pimpinan Ormas FPI tersebut telah menyampaikan fitnah.

“Sangat tidak benar bahwa Menlu RI datang ke Arab Saudi untuk mengaragkan KBRI dan KJRI untuk mengarahkan KBRI dan KJRI untuk menyuksseskan pasangan Capres – Cawapres tertentu. Tuduhan HRS dalam video yang dibuat di Kota Suci Madinah tersebut adalah merupakan fitnah,” tutur Agus.

Pihaknya menjelaskan bahwa kunjungan Retno ke Saudi terkait peresmian pelayanan satu atap di Jeddah. Selain itu, Agus menyesalkan Rizieq yang memfitnahnya.

“Muhammad Rizieq Shihab juga melancarkan fitnah kepada saya sebagai duta besar RI di Arab Saudi. Fitnah tersebut adalah Rizieq Shihab menuduh Dubes akan mencabut paspor WNI yang mendukung pasangan capres – cawapres tertentu. Dalam rekaman tersebut, Rizieq Shihab juga memerintahkan kepada hadirin untuk menyampaikan video tersebut kepada Dubes RI di Riyadh,” tutur Agus.

“Tuduhan tersebut adalah sangat tidak berdasar dan mengarah pada penyebaran fitnah yang sistematis terhadap perwakilan RI yang berada di Arab Saudi,” imbuhnya.

Pihaknya juga menyayangkan fitnah yang dilontarkan oleh pimpinan FPI tersebut, apalagi diketahui bahwa saat ini Rizieq Shihab berdomisili di Mekkah yang dikenal sebagai Kota Suci.

“Kami menyesalkan Kota Suci Mekkah dan Madinah dijadikan sebagai tempat menebar fitnah,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Rizieq mengaku mendapatkan informasi bahwa Retno mengimbau staf KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah di Arab Saudi untuk memenangkan Jokowi. Rizieq yang saat ini berada di Saudi, mengaku mendapatkan laporan ini secara langsung dari WNI yang bekerja di KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Para staf KBRI dan KJRI, Sebut Rizieq, merasa hak memilih pada Pilpres 2019 terancam.

Fitnah ini tentu tidak berdasar dan cenderung berlebihan. Adalah sebuah tindakan “bunuh diri” jika seorang Menlu secara terang – terangan dan tanpa rasa malu mengajak staf dan pekerja untuk memenangkan Jokowi. Kalau sempat Menlu melakukan itu, maka secara tidak langsung Menlu sedang menghancurkan Jokowi sendiri.

Tentu patut dicurigai bahwa fitnah yang dilontarkan oleh Rizieq Shihab bukan sekedar fitnah saja. Tetapi ada tujuan dari pernyataan yang tidak substansial tersebut. MRS ingin menggambarkan bahwa Jokowi melakukan kecurangan dengan cara mengerahkan menterinya untuk mengkampanyekan dirinya.

Tujuan dari fitnah tersebut bisa jadi sebuah provokasi para anak buahnya di Indonesia untuk siap–siap dengan narasi kecurangan Pemilu.

Tentu sebuah kedunguan apabila MRS hanya percaya dengan mendapatkan informasi tersebut, padahal informasi yang ia dapatkan bukanlah sebuah fakta yang bisa dibuktikan. Hal ini tentu menguatkan asumsi bahwa Habib Rizieq lah yang panik karena elektabilitas Prabowo tak kunjung mengalahkan Capres Petahana Joko Widodo.

Jika hal itu terjadi tentu kita patut menanyakan moralitas sosok Habib Rizieq, demi menumbangkan elektabilitas Jokowi, dia rela merendahkan kesucian kota Mekah dengan Fitnah.

Selain itu MRS juga telah menuding bahwa beberapa ketua TPS yang ada di Arab Saudi dihubungi elite parpol pengusung capres Joko Widodo, serta mengiming–iminggi sejumlah uang kepada mereka. HabIb Rizieq mengatakan para ketua TPS diminta supaya surat suara tercoblos pada nama Jokowi.

“Terkait dengan peserta pemilu, salah satu bentuk partisipasinya adalah mengirimkan saksinya di setiap TPS. Dengan seperti itu maka isu pemilu yang tidak jujur, tidak transparan itu bisa kita kawal bersama – sama,” tutur komisioner KPU Wahyu setiawan.

Dirinya memberikan garansi bahwa dalam pelaksanaan pemilu di Arab Saudi maupun di negara lainnya tidak akan terjadi kecurangan. Pihaknya memastikan bahwa akses setiap TPS bisa dijangkau oleh masyarakat. Dia mengatakan TPS akan berada di tempat terbuka sehingga sehingga setiap orang dan saksi bisa mengawasi.

Ia juga menyarankan masing–masing timses pasangan capres–cawapres mengirimkan saksi ke TPS luar negeri. Ia berharap bahwa masyarakat dapat meredam kecurigaan agar proses pelaksanaan pemilu hingga penghitungan suara pada 17 April nanti berjalan jujur, adil dan transparan.

***