Hidupmu sekarang susah? Beneran karena Jokowi? Periksa lagi. Jangan-jangan memang kamunya lagi males-malesan aja kerjanya.
Orang yang saat ini bisanya cuma menyalahkan Jokowi, kemungkinan cuma ada 2 jenis. Pertama, korban provokasi agama yang dipakai buat kepentingan politik sejak pilpres 2014. Kedua, dia fakir miskin generasi baru.
Untuk korban politisasi agama, kalo diajak diskusi ujung-ujungnya Jokowi anti-Islam. Jokowi PKI. Jokowi antek cina. Nggak jauh-jauh dari itu. Dan nggak bisa diajak diskusi.
Orang yang kayak gini, semuaaaaa kesalahan yang muncul di masyarakat, ya pasti salahnya Jokowi. Ada kejadian polisi atau ASN salah sedikit, yang salah Jokowi. Prinsipnya: Jokowi adalah sumber dari segala sumber kesalahan.
Kalo ditanya, solusinya cuma satu: khilafah!
Untuk yang kedua, yang bilang bahwa jaman sekarang lebih susah dibanding pemerintah yang dulu, kemungkinan orang itu orang "melarat anyaran" (miskin newbie). Orang susah kemarin sore.
Orang susah senior (termasuk saya) ya biasa-biasa aja. Dari dulu hidup ya sulit. Konyol sekali kalo saat kita merasa sulit dan cuma bisa nyalahin pemerintah.
Dari dulu urip ki ya angel. Kerja ya sulit. Kita harus kerja keras untuk bisa hidup enak. Orang swasta seperti saya, sudah terbiasa kondisi ekonominya naik turun. Bahkan kalo mau jujur, semua fasilitas enak sekarang. Mau usaha apa saja, zaman sekarang jauh lebih terbuka kesempatannya.
Lalu kadang kita juga dengar anak muda bilang bahwa media saat ini dibungkam pemerintah. Orang ngomong kayak gini pasti nggak tahu hidup di jaman Soeharto. Lha wong kita mbacot apa saja sekarang bisa kok. Mana ada media yang dibatasi?
Lha arep nggambleh opo wae nang Youtube, nang FB, nang WA, yo karepmu. Beda meneh nek fitnah lho yo.
Minyak goreng langka? BBM mahal? Korupsi? Dari dulu juga ada. Apa semua itu baru terjadi di zaman sekarang? Langka bensin, langka bawang, langka lombok, langka beras, langka kedelai, langka cengkeh, dari dulu ya selalu ada dan terjadi secara bergantian.
Mafia yang kerjanya dapat duit dari kelangkaan komoditi itu daru dulu juga ada. Bukan barang baru.
Hidup sulit? Ya dari dulu hidup ya sulit. Kecuali bagi kamu orang sulit newbie yang baru merasakan sulit karena dulu makan ikut orang tua atau dulu hidup dari bisnis yang sekarang memang diberantas pemerintah.
Jangan-jangan orang tuamu dulu agak-agak mengandung korupsi, kolusi, atau malah agak-agak mafia? Ya jangan salahkan pemerintah kalo hal seperti itu sekarang dipersulit. Itu justru namanya negara jadi lebih baik.
Harga mahal? Dari dulu negara kita itu negara berkembang yang selalu ada inflasi. Nilai uang terus turun. Tanya orang-orang tua. Ya pasti harga semua barang terus naik. Di sisi lain gaji ASN dan UMR juga terus naik. Terus apa masalahnya?
Hidupmu sekarang susah? Beneran karena Jokowi? Periksa lagi. Jangan-jangan memang kamunya lagi males-malesan aja kerjanya.
Tapi memang paling enak sih, kalo hidup kita lagi susah, nyalahin pemerintah itu langkah yang paling gampang.
Hidupmu sekarang susah? Apa bener semua itu karena Jokowi? Periksa lagi. Jangan-jangan memang kamunya lagi males-malesan aja kerjanya.
Udah, kerja lagi yang lebih keras. Jangan cuma pengen jadi sultan tapi versi rebahan.
Yu Painten kleleken cendela. Cekap semanten tulisan kula.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews