Marthin Billa: Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) ke-3

Billa juga seorang cendikia yang meraih gelar tertinggi bidang akademik “Doktor” di bidang ilmu ekonomi manajemen, Universitas Brawijaya.

Jumat, 25 Juni 2021 | 22:07 WIB
0
200
Marthin Billa: Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) ke-3
Presiden Dayak ke-3. Taatilah pepimpinmu!

Sang Joker itu bernama: Marthin Billa. Bukan manusia biasa yang memilihnya. Tapi seluruh makhluk berkehendak baik (bonae voluntatis) di jagad ini diwakili peserta yang memiliki Hak Suara pada  Munas V MADN di Jakarta, 18-20 Juni 2021.

Marthin Billa telah diterawang sebagai "Joker". Yang bisa dimainkan untuk menyambung segala kartu.

Ia jangkar. Yang menjembatani dua kutub berbeda. Terutama jika calon Presiden MADN dari Kalimantan Timur, yang sejatinya mendapat giliran Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) ke-3, terjadi seperti air dan minyak.

Dalam senarai tokoh Dayak, ia masuk jilid 1 buku 101 Tokoh Dayak (2015: 75-76). Di bawah judul "SATYALENCANA UNTUK MALINAU", profil singkatnya oleh R. Masri Sareb Putra, tertulis yang berikut ini.

Marthin Billa dilahirkan di Nahakramo, Apau Kayan, Kalimantan Timur pada 29 Maret 1954.

Tercatat sebagai bupati Malinau pertama (2001 - 2006). Ketika masa jabatan satu periode selesai, ia mengikuti Pilkada Malinau pada 2006 dan tampil sebagai pemenang menjadi bupati Malinau terpilih berpasangan dengan H. Datuk Mohammad Nasir sebagai wakil bupati.

Billa memangku jabatan bupati Malinau, Kalimantan Timur hingga 2011.
Oleh Koran Kaltim (30/9-2013), Ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur ini disebut-sebut sering turun gunung, alias blusukan. Ia diharapkan mengembalikan jati diri, hukum, dan budaya Dayak.

Lengser dari tampuk pemerintahan di kabupaten, tidak menyurutkan langkah Billa berhenti berjuang bagi puak Dayak. Ia aktif di berbagai organisasi. Misalnya, sebagai Ketua Umum Lembaga Adat Dayak Kenyah Kalimantan Utara. Billa tanpa kenal lelah dan terus-menerus berjuang agar masyarakat mayoritas suku Dayak Kenyah juga tersentuh dan merasakan pembangunan di berbagai bidang.

Ia salah satu tokoh yang menuntut pemekaran wilayah untuk memajukan masyarakat Dayak, yakni Apau Kayan menjadi Kabupaten Perbatasan.

Oleh Yakob Tomatala, ia disebut sebagai pemimpin yang visioner. Ia melakukan banyak hal yang mengubah wajah Kalimantan Timur dan Apaukayan menjadi lebih baik. Billa juga disebut sebagai pemimpin yang futuristik oleh Tomatala sebagaimana dapat dibaca dalam buku bografi Marthin Billa yang ditulisnya.

Pengakuan juga datang dari negara. Marthin Billa dinilai sukses memimpin Kabupaten Malinau. Atas keberhasilan itu, kepadanya dianugerahkan Satyalencana Pembangunan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Juli 2005.

Billa juga seorang cendikia yang meraih gelar tertinggi bidang akademik “Doktor” di bidang ilmu ekonomi manajemen, Universitas Brawijaya.

***