Trump Rasis di sana, Diikuti "Mualaf" Demokrasi di Sini

Seperti biasanya, narasi AS ini langsung disambar gerombolan pekok di Indonesia. Sejak beberapa tahun belakangan ini narasi rasisme ini juga menular ke Indonesia.

Rabu, 25 Maret 2020 | 13:04 WIB
0
444
Trump Rasis di sana, Diikuti "Mualaf" Demokrasi di Sini
Donald Trump (Foto: liputan6.com)

Seorang teman menginformasikan. Di AS kini makin tinggi serangan rasial pada warga berwajah Asia. Khususnya yang berwajah Chinese.

Tapi banyak kejadian serangan bukan hanya kepada warga berwajah Chinese. Tetapi juga yang keliatan Asia.

Serangan secara sporadis juga banyak terjadi di Eropa. Meski intensitasnya gak sebesar di AS.

Gak semua masyarakat AS dan Eropa rasis. Masih banyak yang baik dan menunjung nilai kemanusiaan. Mereka juga membenci sikap rasialis. Tapi, harus diakui, belakangan suasana kebencian rasial agak menguat.

Ini mungkin salah satu efek istilah Chinese Virus yang disemburkan Trump. Juga narasi perang dagang yang bernuansa rasis.

AS yang mengagungkan hak asasi manusia, jatuh dalam kubangan rasialisme!

Untuk sementara, pikirkan dua kali apabila kita ada rencana mengunjungi wilaya tersebut.

Dunia makin gila.

Sebelumnya kita muak dengan kebencian agama yang meluluhlantakan berbagai negeri. Ketika ramai kasus Suriah, di Indonesia juga diekspor isu Suni-Syiah. Sampai sekarang masih terus dikumandangkan. Kebencian berbasis agama menghancurkan Timur Tengah.

Kini AS mengkampanyekan narasi rasis, ditujukan pada etnis China. Sebab China bukan hanya sebuah negara. China juga adalah identitas ras. Ketika Trump terus mengeksploitasi hal tersebut, ia sebetulnya juga sedang membangun kebencian rasial.

Baca Juga: Salah Siapa

Seperti biasanya, narasi AS ini langsung disambar gerombolan pekok di Indonesia. Sejak beberapa tahun belakangan ini narasi rasisme ini juga menular ke Indonesia. Kita sering dengar umpatan Cina komunis. Cina kafir dan sebagainya. Itu bukan sporadis. Tapi letupan dari sebuah desain global.

Dan masyarakat kita yang baru jadi mualaf demokrasi ini, selalu jadi mangsa empuk pertikaian dunia.

***