Prabowo dan Kapal Koalisi yang Oleng

Prabowo mengendalikan Koalisi Adil Makmur, hanya berdasarkan bisikan-bisikan orang-orang yang cuma Asal Bapak Senang.

Kamis, 2 Mei 2019 | 22:51 WIB
0
569
Prabowo dan Kapal Koalisi yang Oleng
Foto: Liputan6.com

Kalau Koalisi Adil Makmur itu ibaratnya sebuah kapal, Prabowo adalah Nakhodanya. Sayangnya Prabowo sambil mabok dalam menakhodai, sehingga kapalnya oleng gak tentu arah, hanya menunggu waktu akan karam.

Prabowo hanya mengandalkan petunjuk ABK yang sama-sama mabuk dengannya, padahal untuk menakhodai kapal tersebut harusnya dia minta petunjuk nakhoda kapal yang lainnya, itulah Koalisi Partai yang ada dalam kapal yang Sama dengan Prabowo.

Yang anehnya lagi Prabowo malah mendengar arahan dari orang yang berada diluar kapal, itulah Habib Riziek Shihab. Sehingga rekan Koalisinya merasa tidak dianggap masukannya, kemana seharusnya kapal diarahkan.

Baca Juga: Detik-detik Terakhir Prabowo

New line to prevent forcing root class, just delete it if it's not necessary

Satu Persatu Partai koalisi sudah mulai menyiapkan sekoci masing-masing, sebelum kapalnya karam mereka sudah memberikan insyarat ingin menyelematkan diri masing-masing.

Begitulah kalau seorang nakhoda hanya membawa caranya sendiri dalam menakhodai kapal, ditambah lagi sambil mabuk menakhodainya. Padahal semestinya Prabowo tidak perlu mendengarkan titah Habib Riziek, dia orang diluar garis, justeru rekan koalisilah yang harus didengar.

Habib Riziek tidak akan bertanggung jawab kalau ada hal-hal yang terjadi diluar kendali, karena dia bukan bagian dari koalisi. Baik buruknya hasil yang dicapai adalah tanggung jawab Koalisi Adil Makmur.

Bagaimana mau memimpin negara kalau memimpin Koalisi saja masih sesuka hati. Koalisi harus dikendalikan atas dasar kemufakatan bersama, karena tanggung jawabnya ada dipundak bersama.

Begitu juga sebuah negara, harus diselenggarakan atas dasar musyawarah, bukan memenuhi keinginan sendiri. Kalau mengurus negara dikendalikan orang lain, buat apa seorang kepala negara.

Inilah yang terjadi sekarang ini di kubu Prabowo-Sandi. Prabowo mengendalikan Koalisi Adil Makmur, hanya berdasarkan bisikan-bisikan orang-orang yang cuma Asal Bapak Senang, Prabowo cuma butuh pengakuan dan sanjungan, padahal dia sedang tersesat dalam halusinasi pikiran orang lain.

***