Begitulah. Dalam politik, lingkaran berputar dan berkisar dengan begitu cepat dan mengejutkan.
Prabowo bertemu Gibran di Solo dan mendapat dukungan luas dari para eks sukarelawan Jokowi. Isu mencuat, Prabowo mau berpasangan dengan sang walikota.
Prabowo bertemu Muhaimin Iskandar, Ketua Umum
PKB yang balihonya pernah terpampang di mana-mana sebagai calon wapres, isu yang beredar Prabowo akan menggandeng Muhaimin di Pilpres 2024.
Eh, Prabowo juga bertemu Airlangga Hartarto, Ketum Partai Golkar yang jadi pentolan koalisi Indonesia Baru, muncul lagi kabar Prabowo-Airlangga. Bahkan ada isu liar bahwa untuk posisi ini, Airlangga "menyelesaikan" mahar dukungan ke Muhaimin.
Bagaimana dengan capres lain? Ganjar Pranowo duduk bersanding dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, di sebuah acara di Manado, langsung muncul ulasan dari berbagai penjuru tentang duet barat-timur Indonesia: Ganjar-Nasaruddin.
Sebelumnya, Ganjar sudah diisukan bakal berpasangan dengan Erick Thohir, tokoh muda yang setiap geraknya diposting di Instagram dan disebar para komisaris. Ada juga isu Ganjar-Muhaimin entah dari sas-sus siapa, lalu Ganjar-Sandiaga Uno, dan lain-lain.
Lalu Anies Baswedan, calon presiden yang paling dahulu dideklarasikan. Nama-nama calon pasangannya sudah sedari dulu muncul tenggelam, kadang tua, kadang muda. Pernah ada nama Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Khofifah Parawansa, dll.
Lima bulan menjelang pendaftaran resmi calon presiden dan wakil presiden, para politisi terlihat mondar mandir mematut-matutkan diri, menebar pesona dan citra, menghitung-hitung suara dan mungkin biaya yang muaranya adalah kekuasaan belaka.
Sebagian rakyat sudah membentuk barisan, tim sukses, atau sekadar menegaskan dukungan di media sosial. Perang kata tipis-tipis tapi ragu-ragu mulai terhampar.
Begitulah. Dalam politik, lingkaran berputar dan berkisar dengan begitu cepat dan mengejutkan.
Tahun kemarin engkau begitu membenci si fulan dan memuja si polan, tahun ini fulan dan polan bisa muncul bergandengan tangan.
Jaga keseimbangan, juga kewarasan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews