Gunakan hak pilih kita secara cerdas dan kritis demi keberlangsungan serta kemajuan Indonesia tercinta.
Kemajuan dunia teknik informatika khususnya internet memang sungguh dahsyat. Melalui media ini kita bisa memperoleh informasi yang nyaris tak terbatas. Internet juga merupakan media untuk menyebarkan informasi yang paling handal, entah itu informasi positif atau negatif dan bahkan hoax.
Bagi siapa pun, internet khususnya media sosial bisa menjadi sarana yang efektif untuk pencitraan maupun promosi bisnis, selain juga bisa menjadi media untuk menjatuhkan lawan dalam bidang apa pun, dari mulai infotaintment, bisnis, hingga politik. Segala sesuatu bisa menjadi populer untuk memenangkan persaingan politik, persaingan bisnis serta sarana monetisasi.
Dengan menggunakan Search Engine (Google Search) kita bisa memperoleh informasi apa pun, mulai dari bagaimana cara membuat bubur ayam hingga cara merakit bom. Dengan mudah siapa pun bisa memviralkan setiap informasi maupun peristiwa di mana pun serta kapan pun. Memuji untuk menaikkan citra positif seseorang atau melakukan perundungan terhadap seseorang bisa dilakukan setiap saat melalui media internet, meski tentu saja tetap harus siap dengan jeratan hukum kalau melanggar peraturan undang-undang ITE.
Terkait dengan hal ini ada yang menarik terjadi di media internet beberapa tahun terakhir, yakni manakala kita mengetik "Gubernur Terbodoh" di Google Search, maka bersiaplah terpana dengan munculnya hanya nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anda pilih 'all' atau 'image' maka nyaris yang tampil adalah semua aktivitas Anies Baswedan. Luar biasa !!!
Anies Baswedan sangat cerdas menggunakan media sosial (internet), sehingga apa pun sepak terjangnya menjadi jejak digital yang massive. Ini bisa menjadi hal yang menguntungkan untuk membentuk popularitasnya, namun sekaligus juga menjerumuskannya ke jurang keterpurukan karena segala tindakan bodohnya menjadi sorotan.
Langkah awalnya dalam menduduki kursi Gubernur Jakarta yang menggunakan politik identitas telah membuahkan gelar sebagai 'Bapak Politik Identitas'. Selanjutnya segala sepak terjangnya dalam memimpin Jakarta juga nyaris tanpa hasil yang postif. Segala sesuatunya dilakukan dengan asal-asalan dan bahkan sangat bodoh sehingga akibatnya rakyat Jakarta yang menderita. Jakarta yang membaik di era Jokowi-Ahok menjadi porak poranda hancur berantakan di tangan Anies Baswedan Sang Gubernur Terbodoh.
Namun, sepak terjang Anies tampaknya hanya akan berlangsung sampai akhir masa jabatannya Oktober 2022 ini. Meski diusulkan sebagai capres oleh Partai Nasdem, tetapi tampaknya kecil kemungkinan untuk bisa memasuki kancah Pilpres 2024. Pencapresan Anies Baswedan tampaknya hanya mungkin kalau Nasdem dan koalisinya (kalau ada yang mau diajak koalisi) rela menjadi terpuruk nyungsep di dalam pemilu.
Bagi kita, rakyat yang akan memilih presiden di 2024 harus sangat berhati-hati dalam menentukan pilihan jika Anies Baswedan dicapreskan oleh koalisi partai mana pun. Jangan sampai seluruh negeri ini porak poranda oleh kelakuan si Bapak Politik Identitas yang super bodoh ini. Gunakan hak pilih kita secara cerdas dan kritis demi keberlangsungan serta kemajuan Indonesia tercinta. Merdeka !!!
***
Solo, Kamis, 30 Juni 2022. 6:40 pm
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews