Indra Ketujuh

Apa peristiwa seperti ini pernah terjadi di negara lain, yakni capres yang semula berhadapan, kemudian menyatu dalam satu tim pemerintahan dalam relasi "atasan" dan "bawahan"?

Kamis, 24 Oktober 2019 | 08:03 WIB
0
373
Indra Ketujuh
Presiden Joko Widodo dan santri (Foto: Tribunnews.com)

Adegan ini mungkin dianggap lucu. Saat diucapkan tak ada tafsir lain kecuali Si Anak yang lucu ini kurang pengetahuan. Eneh betul bila Pak Prabowo jadi menteri Presiden Jokowi. Begitu kira kira pikiran orang.

Namun saat ini, ucapan Si Anak ternyata mendekati kebenaran. Karena itu, apa yang diucapkan Si Anak itu mengundang tafsir liar, dari anggapan ramalan dukun sakti hingga prediksi anak yang memiliki indra ke tujuh.

Terlepas apapun perbincangan terkait Pak Prabowo menjadi menteri Pak Jokowi, perhatian serius justru tertuju pada masalah besar terkait dengan nasib demokrasi itu sendiri. Ada yang berpendapat bahwa lemahnya oposisi akibat hampir semua partai besar bergabung dalam pemerintahan akan berakibat pada lemahnya fungsi kontrol (check and ballance) terhadap pemerintah.

Di sisi lain, bila betul Pak Prabowo dan kader Gerindra lain masuk kabinet, kesatuan bangsa yang koyak akibat luka Pilpres 2019 kemarin diharapkan akan sedikit terobati.

Apapun pro dan kontra, peristiwa ini menjadi pembelajaran bersama bahwa kata-kata "tak ada musuh atau teman abadi dalam politik" ternyata terbukti dalam perpolitikan di Indonesia. Karena itu, masyarakat luas tak perlu terlalu serius dalam menanggapi perbedaan pilihan. Toh orang yang kita pilih, bisa menyatu dalam pemerintahan.

Apa peristiwa seperti ini pernah terjadi di negara lain, yakni capres yang semula berhadapan, kemudian menyatu dalam satu tim pemerintahan dalam relasi "atasan" dan "bawahan"?

Wah harus tanya para ahli ilmu politik. Yang jelas, Indonesia memang sering buat kejutan..hehe.

#iPras2019

***