Aa Gym menyatakan netral. Artinya ia tidak akan keluarkan dalil-dalil agama untuk mendukung salah satu capres. Mungkin karena sadar bahwa fatwanya tidak efektif di Pilkada Jabar. Atau sedang tobat menekuri kenapa Tuhan tidak mengabulkan doanya di Pilkada Jabar.
Gus Mus dan Quraish Shihab juga netral. Seingat saya, mereka selalu netral. Mereka memilih duduk di posisi ulama, yang sepenuhnya sadar bahwa politik itu permainan duniawi, yang tidak pantas bila ayat-ayat suci diperdagangkan untuk keperluan itu.
Ada pula orang-orang yang netral karena kedua calon yang bertarung tidak ada yang menggairahkan. Ibarat tidak bergairahnya orang menonton pertandingan Persija vs Persib, karena ia berharap ada pertarungan sekelas Manchester City vs Liverpool.
Netral itu biasa saja. Orang punya banyak alasan untuk itu, dan itu terserah dia. Orang yang netral, tidak kita ketahui pilihannya. Bisa saja ia membuat pilihan yang sama denganmu, bisa pula berbeda. Berbeda, artinya bisa saja ia memilih kandidat sebelah sana, atau tidak memilih. Semua itu sah dalam demokrasi.
Seandainya ia tidak memilih pilihan yang sama denganmu, apakah kamu akan memusuhinya? Lha, emang lu siapa? Kamu mau bilang mereka goblok? Silakan sih, tapi emang apa pengaruhnya?
Dalam hal hiruk pikuk pilpres, saya netral, dalam arti saya tidak bergairah mendukung salah satu calon. Saya memilih untuk meluruskan informasi dan cara berpikir saja. Soal pilihan saya, itu urusan saya. Saya mau coblos dinding bilik suara juga tidak ada urusan dengan siapa pun.
Saya heran dengan orang yang masih saja mengomeli pilihan orang-orang untuk golput. Ada yang mencaci goblok, menuduh arogan, apatis, tidak peduli nasib bangsa, dan sebagainya. Lha, kok repot sih? Saya nggak pernah mempermasalahkan pilihanmu, kok. Orang mau pilih Prabowo aja nggak saya sebut goblok, apalagi milih Jokowi.
Tapi jangan koar-koar, dong, kata mereka. Lha, elu koar-koar dengan pilihanmu, kok boleh? Apa karena kamu sadar bahwa koar-koarmu sebenarnya tidak makin membuatmu yakin bahwa calon yang kamu dukung bakal menang? Kamu khawatir pengaruhku lebih kuat? Kalau begitu, apa kamu pikir memaki orang itu akan membuat dia jadi beralih untuk memilih pilihan yang sama denganmu?
Coba renungkan kembali, apa substansi kampanye itu!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews