Brussel, Uni Eropa dan Republik Indonesia secara resmi telah menyepakati pembentukan kemitraan strategis yang komprehensif. Kesepakatan ini diumumkan dalam pernyataan pers bersama antara Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang dilangsungkan di Gedung Berlaymont, Kantor Pusat Uni Eropa, Brussel, Belgia.
Kemitraan strategis tersebut mencakup tiga pilar utama, yakni peningkatan perdagangan melalui _Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA),_ penguatan kerja sama di bidang geopolitik dan keamanan, serta peningkatan konektivitas antar masyarakat.
Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa Perjanjian _CEPA_ merupakan pencapaian besar yang berhasil difinalisasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, setelah proses negosiasi selama lebih dari satu dekade. Ia menegaskan bahwa perjanjian ini mencerminkan pentingnya hubungan jangka panjang yang dibangun atas dasar kepercayaan, transparansi, dan nilai-nilai bersama antara Uni Eropa dan Indonesia.
_“CEPA_ akan membuka akses pasar baru dan menciptakan peluang yang luas di berbagai sektor strategis seperti industri, pertanian, otomotif, serta jasa. Kita berkomitmen terhadap kemitraan yang dapat diprediksi dan saling menguntungkan,” kata Presiden Von der Leyen.
Dalam aspek geopolitik dan keamanan, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan status hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis penuh. Kesepakatan ini menjadi pelengkap penting terhadap kerja sama yang telah terjalin antara Uni Eropa dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Kerja sama ini akan memperkuat stabilitas kawasan dan mencerminkan komitmen jangka panjang dalam menjaga tatanan internasional berbasis aturan. Intinya, kami sedang membangun jembatan yang kokoh antara masyarakat kita,” tegasnya.
Sementara dalam upaya meningkatkan konektivitas antar masyarakat, Uni Eropa mengumumkan peluncuran sistem _visa cascade_ yang dirancang untuk mempermudah mobilitas warga negara Indonesia. Melalui kebijakan ini, WNI yang telah memiliki riwayat kunjungan ke wilayah Uni Eropa akan berhak memperoleh visa _Schengen multi-entri,_ yang akan memudahkan kegiatan kunjungan, investasi, studi, dan hubungan sosial-budaya.
Kesepakatan strategis ini menjadi tonggak bersejarah dalam hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia menunjukkan peran sentral dalam membangun arsitektur kerja sama internasional yang modern, setara, dan saling menguntungkan. Kedua pihak optimistis bahwa kemitraan ini akan membawa manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi, stabilitas geopolitik, dan kemajuan masyarakat di masa mendatang.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews