Hubungan Tak Harmonis PDIP dan Nasdem Pasca Pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres

Puncak ketidak harmonisan yaitu setelah Nasdem secara terang-terangan mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Rabu, 12 Oktober 2022 | 05:41 WIB
0
96
Hubungan Tak Harmonis PDIP dan Nasdem Pasca Pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres
Hasto Kristiyanto (Foto: liputan6.com)

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto secara terang-terangan menyerang partai Nasdem. 

Semua berawal dari Ketum Nasdem, Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai capres oleh Nasdem, partai ini mendapat hujatan dari sebagian pendukung Presiden Jokowi. Termasuk pernyataan yang sifatnya mempertanyakan, mengapa Nasdem mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres 2024 oleh politisi PDI-P yaitu Hasto Kristiyanto.

Bahkan Sekjen PDI-P itu mengkaitkan banjir Jakarta sebagai alam tidak merestui pencalonan Anies Baswedan sebagai capres.

Padahal, beberapa waktu lalu sebelum Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres, Puan Maharani beserta jajaran PDIP, termasuk Hasto Kristiyanto, sowan ke Surya Paloh sebagai Ketum Nasdem.

Bahkan, dalam basa-basi politik, Surya Paloh berujar kalau Puan Maharani masuk "radar" Nasdem.

Keretakan atau hubungan politik antara Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh terendus, saat pelantikan DPR, DPD dan MPR pada Oktober 2019.

Saat itu Surya Paloh yang sudah mengulurkan tangan kepada Megawati yang berjalan di depannya malah melengos atau tidak mau diajak bersalaman.

Pemandangan seperti itu tentu tidak biasa untuk tokoh politik yang sama-sama sebagai ketum partai.

Musababnya ada pembagian kue kekuasaan yang dianggap tidak sesuai harapan.

Bahkan dalam Rakernas partai Nasdem, Surya Paloh sempat menyinggung partai yang sombong dan merasa paling benar dan berkuasa.

Pernyataan Surya Paloh itu, ditanggapi oleh Megawati Soekarnoputri dalam suatu acara partai dan merasa ia tidak pernah menjelekkan partai lain, tapi mengapa dianggap sombong.

Dan sebagai puncak ketidak harmonisan yaitu setelah Nasdem secara terang-terangan mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Sebenarnya pencalonan Anies Baswedan sebagai capres oleh Nasdem hak mutlak partai dan partai lain tidak boleh ikut campur dan harus menghormati.

Sekalipun saat ini masih dalam satu koalisi sebagai partai pendukung pemerintah Jokowi. Toh pencalonan Anies Baswedan sebagai capres oleh Nasdem untuk pilpres 2024.

Ada partai pendukung pemerintah Jokowi yang juga membentuk koalisi untuk pilpres 2024, yaitu PKB dan Gerindra. Dan mengusung pasangan capres-cawapres.

Harusnya sesama partai politik menghormati pilihan calonnya masing-masing.

***