Masyarakat menjadi garda terdepan penanggulangan virus Corona. Dengan peningkatan ketaatan publik terhadap Protokol Kesehatan maupun berbagai program pencegahan Covid-19, maka angka kasus positif dapat ditekan dan Indonesia dapat bebas dari pandemi.
Apa kabar Corona di Indonesia? Selama hampir 2 tahun ini kita dipaksa harus menyesuaikan diri di masa pandemi. Memang belakangan keadaan sudah relatif aman dan tidak ada lagi wilayah yang berstatus zona merah, tetapi tetap harus waspada karena Corona varian Omicron sudah masuk di Indonesia. Virus hasil mutasi ini diklaim bisa menyebar 5 kali lebih cepat.
Lantas bagaimana cara menanggulangi Corona agar tidak lagi menggila dan membuat kita kebat-kebit karenanya? Kita tidak bisa hanya bergantung pada dokter, ahli epidemi, dan pemerintah.
Penyebabnya karena mereka tidak bisa bekerja jika tidak dibantu oleh masyarakat dan harus ada sinergi agar situasi pandemi lekas diakhiri.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dokter Daeng M Faqih mengajak masyarakat untuk menjadi garda depan dalam penanggulangan Corona, khususnya untuk mengatasi varian Omicron. Caranya adalah dengan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi.
Dalam artian, masyarakat bisa jadi pahlawan dalam menanggulangi Corona Omicron, karena kebiasaan sehat akan membentuk warga yang sehat pula. Jangan malah seenaknya dan mengira keadaan aman-aman saja, tetapi diam-diam jadi OTG lalu merana di ranjang rumah sakit. Jadilah proaktif dan jangan hanya mengandalkan pemerintah karena justru kerja sama akan membuat Corona lekas diatasi.
Protokol kesehatan adalah syarat paling penting dalam mengatasi Corona karena dengan menaatinya kita bisa meminimalisir penyebaran penyakit berbahaya ini. Sayangnya belakangan banyak yang lalai dan malas pakai masker, padahal masker adalah penjaga utama dari penularan Corona.
Para dokter menyarankan untuk memakai masker kualitas bagus seperti N95 untuk mencegah masuknya droplet yang mengandung Corona Omicron. Jangan lupa pula untuk melapisi masker sekali pakai dengan masker kain agar filtrasinya lebih kuat. Bawa juga masker cadangan karena sehelai masker hanya boleh dipakai maksimal 4 jam.
Taati pula protokol kesehatan lain seperti mencuci tangan, menjaga jarak, mengganti baju, mandi, menjaga imunitas tubuh, menjaga kebersihan lingkungan, dan terutama menghindari kerumunan. Ketika ada undangan pesta maka siasati dengan datang di awal sehingga tamu tidak terlalu ramai. Jangan pula bepergian karena melanggar protokol kesehatan mengurangi mobilitas.
Selain menaati protokol kesehatan maka langkah selanjutnya untuk menanggulangi Corona adalah masyarakat wajib divaksin. Jangan ada alasan untuk menolaknya, karena vaksin sangat aman, bahkan bagi lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui. Saat ini anak berusia 6 hingga 11 tahun juga divaksin, agar mereka bisa belajar tatap muka tanpa dibayangi penularan Corona.
Jika ada kesempatan vaksin maka ambil kesempatan emas ini, karena digratiskan oleh pemerintah. Jangan pula pilah-pilih merek vaksin karena semua sama bagusnya untuk meningkatkan imunitas tubuh dari serangan Corona, terutama varian Omicron.
Saat ini hampir semua mensyaratkan wajib vaksin, mulai dari masuk ke mall hingga berkendara jauh. Sehingga jika tidak vaksin maka akan menyulitkan diri sendiri. Ingatlah bahwa dengan divaksin maka Anda jadi garda depan dalam menanggulangi Corona, karena mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok.
Untuk menanggulangi Corona, khususnya varian Omicron, maka masyarakat harus menjadi garda depan. Jangan malah mengabaikan tetapi tetap taatilah poin-poin dalam protokol kesehatan. Selain itu, masih wajib vaksinasi agar terhindar dari Corona karena imunitas tubuh meningkat. Harus ada kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah dan tenaga kesehatan, agar pandemi lekas berakhir.
Alfisyah Dianasari, Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews