PDIP jangan salah hitung, pemilih 2024 adalah kaum milenial yang jumlahnya di atas 60%, mereka tak punya ikatan emosional dengan sejarah partai bahkan ketokohan kecuali yang sekarang mereka lihat bekerja.
Di tengah ramainya Billboard Puan dan sederet nama lainnya. Keluar pula hasil survey Charta Politika yang menempatkan nama Puan jauh dibawah Ganjar.
Dari simulasi nama capres yang paling mungkin, 3 nama teratas adalah Ganjar, Anies dan Prabowo. Yang lainnya jauh di bawah, bahkan Puan hanya dapat 1,4% unda-undi dengan AHY.
Walau hasil survey hanya memakai sumber 1.200 responden dan belum tentu benar, tapi minimal bisa untuk dasar evaluasi.
Pengalaman saat Megawati ditindas Soeharto di sana pula empati rakyat kepada Megawati begitu tinggi dan PDI Soerjadi binaan orba tumbang.
Pengalaman orang terzholimi sukses berikutnya adalah SBY, sang jendral kekanak-kanakan kata TK melambungkan nama SBY dan menang capres.
Kamarin Ganjar baru saja di-"pacul", begitu buasnya Bambang Pacul menghantam Ganjar sampai menyebut tak tau Budi karena jadi Gubernur juga atas dananya Puan. Dan Puan menimpali bahwa Ganjar pejabat yang banyak main di sosmed.
Sebagai orang separtai statement itu jauh dari bijak, dan malah kesannya mentang-mentang.
Orang melihat bahwa Ganjar jadi korban kemarahan sepihak. Kalau masyarakat mengharap Ganjar bisa jadi pengganti Jokowi, itukan reaksi pasar, bukan maunya Ganjar yang belum pernah bicara dia mau jadi capres.
Langkah ketergesaan Pacul dan Puan jadi bumerang. Apalagi tak lama kemudian Billboard Puan bertebaran di mana-mana bersama yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa Puan takut dengan Ganjar dan main kasar. Dan hasil survey-nya ternyata angkanya tetap moncer ke Ganjar.
Kalau ini dijadikan test case maka PDIP harus rasional, atau malah emosional dan makin menzholimi Ganjar. Kalau itu dilakukan ini akan jadi angin segar buat partai lain. Selain Puan yang terkapar PDIP sebagai partai bisa kelar.
PDIP jangan salah hitung, konon pemilih 2024 adalah kaum milenial yang jumlahnya di atas 60%, mereka tak punya ikatan emosional dengan sejarah partai bahkan mungkin ketokohan figur kecuali yang sekarang mereka lihat bekerja.
Mereka sangat rasional.
Jadi main cantik aja jangan terlalu genit nanti bisa sakit.
Kalau kami buzzer NKRI gimana kata Jokowi aja..
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews