Kurang lebih seminggu yang lalu, jagad maya kembali digemparkan dengan kabar dari Capres 02. Konon mantan Danjen Kopassus yang mengakhiri karier militernya dengan sebuah mekanisme pemberhentian dari jajaran perwira ABRI era tahun 1998 itu sakit.
Sebagian kalangan mendoakan kesehatan Prabowo yang menjalani pemulihan dari kondisi kurang Fit. Seminggu lalu "sakitnya" Prabowo tentu bukanlah sakit yang serius. Meski ada beberapa media yang menuliskan sakitnya Prabowo dengan gaya usil.
Hal itu diungkap secara gamblang oleh pasangan cawapres 02 Sandiaga Uno. Dalam kompas.com Sandi menyebut bahwa Jika Prabowo Flu pemulihannya sampai 2 Minggu. Begitu statement yang sekaligus menjadi judul artikel. Hal senada juga diungkap oleh kooradinator Jubir dari BPN, Dahniel Anzar melalui tempo.co yang menyebut bahwa Prabowo Flu beberapa hari. Hanya flu biasa katanya.
Sakitnya Prabowo Seminggu lalu tentu bukanlah hoax seperti yang selama ini mewarnai ritme pencalonan mereka dalam bursa Pilpres 2019. Puncaknya saat Prabowo absen dari Konsolidasi nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digelar di salah satu hotel di bilangan Sudirman Jakarta pada 30 Januari lalu.Petinggi PKS pun mendoakan agar Prabowo kembali sehat.
Dalam hajat konsolidasi kader tersebut sejatinya PKS telah menyiapkan mimbar bagi Prabowo untuk melakukan orasi politik. Namun, tentunya, menjaga kesehatan bagi seorang capres tentu jauh lebih penting dibandingkan dengan memaksakan diri untuk tetap tampil dalam kondisi yang tidak Prima. Tentu fatal akibatnya bukan?.
Lha wong kadang saat Prabowo sehatpun, dalam orasi politiknya ia kerap menyampaikan hal-hal kontraproduktif. Lihat saja misalnya saat Prabowo seolah menyamakan menteri Keuangan dengan menteri pencetak uang. Sebagai awam saya sungguh prihatin. Bisa jadi ujaran-ujaran diluar kelaziman yang kerap keluar dalam orasi Prabowo diakibatkan karena kondisi kesehatannya yang terganggu.
Maka sudah sewajarnyalah jika Prabowo harus menjalani recovery kesehatan sebelum ia kembali berlaga di Panggung debat tengah bulan ini. Sungguh bukan saya mengharapkan Prabowo sakit apalagi jika harus menjalani perawatan di Rumah sakit.
Tetapi terbersit momen yang sangat mengharukan ketika Prabowo sakit lantas Jokowi sebagai rivalnya datang membezoek. Saya yakin, Jokowi adalah sosok yang mengedepankan nilai humanisme. Sehingga saat Prabowo sakitpun, dengan niat dan hati yang tulus, Jokowi akan berbesar hati untuk menjenguk. Dan tentu mendoakan agar Prabowo senantiasa sehat.
Sayang, momentum itu tidak tercipta begitu saja. Selang tak lama Prabowo kembali tampil di hadapan publik menyapa pendukungnya pada event Jalan sehat akhir pekan kemarin di Jakarta.
Prabowo pun tampak sumringah setelah melewati masa pemulihan dari sakit Flu yang sempat menghampirinya. Prabowo kini tentu sudah tidak sakit lagi. Penting bagi kandidat Presiden untuk bisa menjaga stamina agar tidak mudah drop.
Hal itu selain akan menimbulkan kesan Prabowo lemah secara fisik, juga pastinya akan mengundang komentar miring dari para netizen. Misalnya saja nih :
"Baru jadi Capres sakit Flu saja penyembuhannya lama, gimana nanti kalo jadi Presiden beneran? tugas negara bisa terbengkalai tuh".
Nah, kan kesannya netizen meragukan sistem kekebalan tubuhnya Prabowo. Jangan-jangan selama ini Prabowo kurang olahraga. Pola makan kurang seimbang asupan gizinya. Terposir tenaga hingga kecapekan.
Atau lebih sadisnya lagi jika penerawangan netizen mengarah pada pak Prabowo terlalu stress menghadapi debat putaran kedua. Tentu ini bukan sebuah lelucon yang pantas menjadi tontonan layaknya saat Sandiaga Uno memijit Prabowo di panggung debat bukan?
Biar bagaimana pun, figur kandidat Presiden tentu haruslah sehat bugar jiwa raga. Dalam hal kesehatan tak kurang suatu apa. Tidak sedang ingin membandingkan dengan stamina Prima yang dimiliki oleh Jokowi. Siapa sangka dibalik badan kurus Jokowi, tersimpan energi yang seolah tidak pernah habis untuk terus berada di tengah masyarakat hampir di tiap pelosok Indonesia.
Semoga Prabowo tidak sakit lagi. Bagi segenap personal BPN, ada satu tugas tambahan yang bisa dibilang ringan namun tidak bisa dianggap enteng. Apa itu? menjaga kesehatan Prabowo baik lahir maupun batin. Seperti sebuah kalimat berbahasa latin yangtentu sudah tidak asing lagi : Mens Sana In Corpore Sano. Artinya pun kita semua sudah tahu yakni Di dalam tubuh yang sehat terdapat JIwa yang kuat.
Meski jika diperbolehkan saya sedikit mengubahnya terjemahannya Di dalam Jiwa yang Kuat terdapat Tubuh yang Sehat. Bisa jadi demikian bukan?
salam..
***
Bahan bacaan :
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews