Kritik sama dengan kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Saran artinya pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan.
Terkadang kita tidak bisa membedakan antara kritik dan saran. Di KBBI sudah jelas pengertiannya berbeda. Antara Kritik dan saran hampir mirip. Bedanya adalah saran biasanya bersifat netral, sedangkan kritik bersifat membangun atau menjatuhkan.
Kritik bertujuan sebagai bahan introspeksi atau mengevaluasi bagi yang dikritik bukan malah meminta solusi dari si pengkritik. Dan Naif sekali jika yang dikritik malah menyalahkan orang yang mengkiritik, karena tujuan mengkritik jelas menjatuhkan atau membangun suatu karya atau pendapat.
Sedangkan saran itu bersifat netral karena bersifat anjuran, usul atau cita-cita yang disampaikan kepada suatu karya atau pendapat.
Akhir-akhir ini sikap saling serang 6 bulan menjelang pesta demokrasi pilpres dan pileg 17 April 2019 antara kubu petahana dan oposisi semakin hingar bingar baik di medsos atau media mainstream. Pihak petahana selalu saja menganggap bahwa kritik yang dilakukan oposisi dianggap selalu nyinyir, padahal pengertian jelas kritik bisa jadi untuk menjatuhkan jadi tak perlu ada solusi, kalaupun ada solusinya itu bonus bagi yang dikritik.
Tugas petahana yang selalu dikritik seharusnya memperbaiki diri jika salah, kalaupun menyakini kebenaran atas apa yang telah dilaksanakan ya cukup mempertahankannya bukan malah menyalahkan oposisi yang selalu mengkritik, karena tugas oposisi itu selalu mengkoreksi apa yang dilaksanakan petahana.
Jika apa yang dilaksanakan petahana benar dan sesuai dengan yang diinginkan oposisi pastilah tidak akan mengkritik. Jikalau perlu petahana bisa meminta solusi atau saran kepada oposisi, namun ini sesungguhnya tidak perlu dilakukan petahana untuk meminta saran kepada oposisi karena bisa dianggap ketidakmampuan petahana oleh oposisi, atau petahana meminta oposisi untuk menunjukan prestasi, ini miris sekali.
Oposisi itu bukan pemegang kekuasaan ya jelas tidak ada prestasi, ia hanya bertugas mengkritisi yang bekuasa. Kalaupun oposisi memberi saran itu adalah bonus, jika beruntung akan mendapatkan bonus, kalau tidak beruntung coba lagi ya...
Demokrasi itu bisa berjalan dengan baik karena ada perbedaan, saling mempertahankan pendapat. Jika tak ada perbedaan pendapat itu bukan demokrasi melainkan kolusi untuk sama-sama meraih keuntungan. Bukankah pelangi itu terlihat indah bukan terdiri dari satu warna?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews