Kritik Itu Tanpa Bonus Saran

Minggu, 21 Oktober 2018 | 20:49 WIB
0
544
Kritik Itu Tanpa Bonus Saran

Kritik sama dengan kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Saran artinya pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. 

Terkadang kita tidak bisa membedakan antara kritik dan saran. Di KBBI sudah jelas pengertiannya berbeda. Antara Kritik dan saran hampir mirip. Bedanya adalah saran biasanya bersifat netral, sedangkan kritik bersifat membangun atau menjatuhkan.

Kritik bertujuan sebagai bahan introspeksi atau mengevaluasi bagi yang dikritik bukan malah meminta solusi dari si pengkritik. Dan Naif sekali jika yang dikritik malah menyalahkan orang yang mengkiritik, karena tujuan mengkritik jelas menjatuhkan atau membangun suatu karya atau pendapat.

Sedangkan saran itu bersifat netral karena bersifat anjuran, usul atau cita-cita yang disampaikan kepada suatu karya atau pendapat.

Akhir-akhir ini sikap saling serang 6 bulan menjelang pesta demokrasi pilpres dan pileg 17 April 2019 antara kubu petahana dan oposisi semakin hingar bingar baik di medsos atau media mainstream. Pihak petahana selalu saja menganggap bahwa kritik yang dilakukan oposisi dianggap selalu nyinyir, padahal pengertian jelas kritik bisa jadi untuk menjatuhkan jadi tak perlu ada solusi, kalaupun ada solusinya itu bonus bagi yang dikritik.

Tugas petahana yang selalu dikritik seharusnya memperbaiki diri jika salah, kalaupun menyakini kebenaran atas apa yang telah dilaksanakan ya cukup mempertahankannya bukan malah menyalahkan oposisi yang selalu mengkritik, karena tugas oposisi itu selalu mengkoreksi apa yang dilaksanakan petahana.

Jika apa yang dilaksanakan petahana benar dan sesuai dengan yang diinginkan oposisi pastilah tidak akan mengkritik. Jikalau perlu petahana bisa meminta solusi atau saran kepada oposisi, namun ini sesungguhnya tidak perlu dilakukan petahana untuk meminta saran kepada oposisi karena bisa dianggap ketidakmampuan petahana oleh oposisi, atau petahana meminta oposisi untuk menunjukan prestasi, ini miris sekali.

Oposisi itu bukan pemegang kekuasaan ya jelas tidak ada prestasi, ia hanya bertugas mengkritisi yang bekuasa. Kalaupun oposisi memberi saran itu adalah bonus, jika beruntung akan mendapatkan bonus, kalau tidak beruntung coba lagi ya...

Demokrasi itu bisa berjalan dengan baik karena ada perbedaan, saling mempertahankan pendapat. Jika tak ada perbedaan pendapat itu bukan demokrasi melainkan kolusi untuk sama-sama meraih keuntungan. Bukankah pelangi itu terlihat indah bukan terdiri dari satu warna?

***