Sebagai seorang eksekutor, Jokowi sudah memperlihatkan kepada masyarakat, meskipun sebagian yang menjadi Residu Pilpres tidak mengakuinya, bahwa saat ini Indonesia sangat dihargai dimata Internasional.
Pada etalase layaknya barang dagangan, Kandidat Presiden RI di "Jembreng" masing-masing dengan menjual kelebihannya. Yang nge-jembreng masih pedagang yang sama saat Pilpres 2019, juga dengan pola yang sama.
Dengan menjual latar belakang leluhur Kandidat dan segudang kecap manis sebagai pemanis, seperti halnya saat menjual Prabowo pada 2 kali Pilpres, namun tetap saja tidak banyak yang tertarik untuk membeli.
Mindset politik dalam menjual Kandidat Presiden belum berubah, bukan menaikkan kinerja dan prestasi Kandidat pada waktu yang masih tersisa, tapi malah masih cuma dagang kecap manis tentang Kandidat nya.
Konsultan politik Kandidat Presiden, tidak menawarkan sesuatu yang baru dalam menaikkan elektoral jagoannya, tidak pernah belajar dari kegagalan pada dua Pilpres sebelumnya.
Taburan gelar dan kemilaunya gelar di depan dan di belakang nama Kandidat, bukan lagi hal yang menyilaukan bagi masyarakat yang mengidamkan pemimpin yang memiliki integritas dan berkinerja baik.
Pemimpin yang diidamkan masyarakat adalah seorang eksekutor, yang mampu mengeksekusi kepentingan dan kebutuhan Negara dan bangsa dengan cermat. Bukanlah seorang pemimpin yang cuma manis untuk dipajang di dalam etalase.
Mindset politik para pengusung Kandidat Presiden sangat menentukan arah kepemimpinan Sang Kandidat, ketika nantinya terpilih sebagai presiden. Kalau masih menggunakan pola yang pernah gagal diterapkan pada Pilpres sebelumnya, maka kegagalan yang sama akan dihadapi.
Pilpres 2024 akan memunculkan banyak Kandidat Presiden, tapi apakah dari sekian yang akan tampil mendapat dukungan politik dari partai yang memenuhi syarat ambang batas 20%?
Ini juga akan menjadi PR bagi para pengusung Kandidat Presiden RI 2024. Harus lebih jeli menempatkan Kandidat, bukan cuma men-jembrengnya di etalase bak barang dagangan yang tak laku dijual.
Standar kepemimpinan Nasional yang di perlihatkan Jokowi selama 2 Periode kepemimpinanya sangatlah tinggi. Menaikkan wibawa Negara pada peradaban dunia, dengan meninggikan harkat dan martabat bangsa yang tidak mudah di beli.
Sebagai seorang eksekutor, Jokowi sudah memperlihatkan kepada masyarakat, meskipun sebagian yang menjadi Residu Pilpres tidak mengakuinya, bahwa saat ini Indonesia sangat dihargai dimata Internasional.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews