Stop merengek-rengek pak Jokowi untuk mau jadi presiden lagi. Lebih baik konsentrasi sama anaknya. Dukung dia sampai jadi Presiden.
Geli bener lihat para budak cinta merengek-rengek minta pak Jokowi tambah satu periode lagi.
Satu periode lagi ya pak. Kami sayang Bapak. Duh... tidak terbayangkan nasib Indonesia setelah Bapak tidak berkuasa..
Ada yang nulis gitu. Sambil nangis kali. Padahal harapan itu cuma mimpi. Pak Jokowi gak sudi.
Eyang Mega bilang woiii lihat konstitusi. Dan MPR pun gak berani kutak kutik soal perpanjangan jabatan itu.
Jadi daripada merengek-rengek mimpi gak kesampaian, kenapa gak dukung abis mas Gibran. DNA pak Jokowi ada di situ.
Mas Gibran tahu benar, kemenangan dari pinggan emas hingga menang telak dari lawan yang sengaja dipasang agar tidak melawan bumbung kosong, harus diisi oleh aneka kebijakan ala ayahnya.
Jangan malu-maluin Bapaknya.
Dan Mas Gibran berhasil. Solo bungahnya setengah mati mendapat pemimpin ala mas Gibran. Yang bakal buat Solo makmur dan bahagia.
Mas Gibran moncer bak bintang kejora sampai 2024 saat pemilu serentak tiba. Di 2024, Mas Gibran bakal tanding lagi.
Dan jangan Solo lagi dong. Ganti sama Mas Kaesang yang pasti moncer jadi bos Sepak bola Solo. Tapi kalau dia mau lho jangan dipaksa..
Mas Gibran maju jadi gubernur Jakarta gantikan Anies yang dibenci sana sini.
Dan dengan template kebijakan ayahnya dan dukungan penuh rakyat Jakarta dan juga pemerintah pusat, diyakini Mas Gibran bakal tambah cemerlang karirnya.
Apalagi konon pak Jokowi akan tetap di pemerintahan sebagai menteri senior, jika benar pak Prabowo dan Ibu Puan jadi presiden dan wakil presiden setelah 2024.
Dan tinggal tunggu 4 tahun lagi Mas Gibran melenggang jadi Presiden.
Jadi stop merengek-rengek pak Jokowi untuk mau jadi presiden lagi. Lebih baik konsentrasi sama anaknya. Dukung dia sampai jadi Presiden.
Dijamin puas hati. Gak dapet bapaknya. Dapet anaknya..
Keren kan...
Ayo dukung dari sekarang... Lewat deklarasi atau apa kek. Masa kalah sama Cak Imin...
***
.
.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews