Dukung Polri Patroli dan Sebarkan Masker, Abaikan Neta S. Pane Cari Panggung

Kini Pane juga sedang memraktikkan mengail di air keruh. Bukannya mendukung kegiatan memerangi virus Corona, malah mengritisi patroli dan pembagian masker.

Selasa, 24 Maret 2020 | 08:01 WIB
0
229
Dukung Polri Patroli dan Sebarkan Masker, Abaikan Neta S. Pane Cari Panggung
Idham Aziz (Foto: Facebook/Ninoy N. Karundeng)

Pak Jenderal Idham Aziz! Abaikan Neta S. Pane! Polda Metro Jaya melakukan langkah strategis: menindaklanjuti perintah Jokowi dan Maklumat Kapolri Idham Aziz. Membantu masyarakat yang membutuhkan masker. Cara yang dilakukan juga dengan menerapkan social-distancing. Aman.

Seperti diketahui Polda Metro membagikan 2.500 boks masker dan 1.500 hand-sanitizer gratis. Barang-barang itu dibagikan hasil dari sitaan para penimbun. Masyarakat sangat sulit mencari masker. Ide brilian memanfaatkan barang sitaan.

Tempatnya di Pasar Tanah Abang, yang memang membutuhkan. Selain itu patroli oleh TNI/Polri di seluruh Indonesia, dan Polda Metro yang membubarkan kerumunan. Itu langkah untuk memotong mata rantai penyebaran virus Corona.

Langkah Polda Metro Jaya tersebut ternyata mendapatkan serangan orang seperti Neta S. Pane. Gaya LSM muncul untuk mencari panggung. Tersiar kabar Neta S. Pane yang meminta Kapolri Idham Aziz untuk mencopot Direktur Reskrimmum Polda Metro Jaya Suyudi Ario Seto.

Tindakan pernyataan ngaco Pane tak lebih dari sekedar mencari panggung di air keruh virus Corona. Khas LSM. Sekelas Fadli Zon, Fahira Idris, Rizal Ramli, Amien Rais, dan kalangan oposan yang haus publikasi dan sensasi. Zonk isinya. Negatif motivasinya!

Di tengah kelangkaan masker, Polda Metro membantu menyalurkan, dengan standar Protokol Kesehatan dalam memerangi virus Corona. Pun itu sesuai dengan prosedur dan tugas polisi untuk menegakkan perintah Presiden Jokowi. Jokowi menerapkan kebijakan cerdas dan strategis untuk menyeimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan politik sekaligus.

Para musuh Jokowi politik dan Kapolri mengalami kegagalan dalam membuat isu wabah virus Corona Covid-19 sebagai kepanikan. Rakyat tetap tenang dan langkah penyelamatan nyawa dari wabah menunjukkan trend yang relatif baik. Rakyat mulai patuh dan jalanan sepi: mirip lockdown.

Nah, buzzer media lucu ala LSM bernama Neta S. Pane melihat kondisi positif langkah Jokowi dan Kapolri, dengan jajaran anak buahnya di hampir semua Polda di Indonesia, bukan makanan enak.

Terlebih lagi, Polri di bawah Jenderal Idham Aziz telah melakukan perubahan besar-besaran dalam internal Polri: profesional, modern, terpercaya. Hal seperti itu tidak menguntungkan manusia mental LSM macam Nete S. Pane, dengan LSM watch-watch-an-nya.

Maka untuk mencari panggung, Pane meminta Kapolri mencopot Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro. Neta, kok tidak meminta Kapolda Metro saja yang dipecat? Atau sekaligus meminta Kapolri untuk mundur karena anak buahnya menjalankan perintah Kapolri sendiri? Inilah penyakit LSM, sama dengan yang suka dikerjakan oleh misalnya KPAI dan Komnas HAM yang suka blunder.

Kini Pane juga sedang memraktikkan mengail di air keruh. Bukannya mendukung kegiatan memerangi virus Corona, malah mengritisi patroli dan pembagian masker. Dia mengail di air keruh selalu dilakukan. Dia sama sekali tidak membantu apa pun. Cuma berteriak-teriak untuk memupuk kepentingan popularitas diri sendiri. LSM-nya Watch-nya! IPW-nya!

Kepada seluruh Polda dan Polres, Polresta. Lanjutkan patroli memeringatkan warga! Bubarkan masa yang berkumpul. Bagikan masker! Tegakkan perintah Presiden Jokowi dan Maklumat Kapolri. Jangan takut pelintiran framing niat busuk LSM Neta S. Pane! Bravo Polri!

Ninoy N. Karundeng, penulis

***