Jadi bagi para mahasiswa atau aktivis lingkungan hidup, kalau mau demo terkait karhutla, persoalannya sudah jelas, alamatnya pun sudah jelas. Cuma hati-hati, jangan sampai masuk angin.
Karhutla musim ini sudah marak sejak lebih dari sebulan lalu. Yang namanya kebakaran ya bisa nyebar kemana-mana dan menghanguskan apapun yang ada disekitarnya, termasuk kebun sawit.
Kalau anda punya kebun sawit di sekitar area karhutla tentu khawatir dong. Aset yang dimodalin cukup besar bisa habis begitu saja.
Nah, jika anda sebagai investor, punya saham di perusahaan perkebunan sawit. Demi amannya modal anda, begitu anda tahu terjadi karhutla yang masif di sekitar area perkebunan milik perusahaan yang sahamnya anda miliki, tentu pilihannya melepas saham itu. Karena pelepasan dilakukan secara serentak, maka harga saham itu akan turun.
Tapi ternyata tidak demikian. Perusahaan-perusahaan besar perkebunan dan pengolahan sawit yang lokasi lahannya di Indonesia, sahamnya tercatat di IDX, SGX, dan KLSE (Bursa Malaysia). Coba lihat pergerakan harga saham-saham perkebunan sawit itu dalam tiga bulan terakhir. Relatif stabil, bahkan ada yang naik.
Kesimpulannya, karhutla yang terjadi di Indonesia, di mana lokasinya sekitar perkebunan sawit, tidak mengkhawatirkan para investor pemilik saham perusahaan-perusahaan sawit.
Kenapa? Karena mereka tahu, karhutla itu terjadi tiap tahun dan tidak pernah merembet ke perkebunan sawit. Kenapa bisa begitu? Karena karhutla itu memang ada yang ‘mengendalikan’, hanya terjadi di area-area yang belum ditanami sawit.
Jadi, relevan dengan hasil pengamatan, serta pernyataan Kepala BNPB dan Kapolri, bahwa karhutla tidak terjadi di area perkebuanan sawit. Karena kebakaran itu dibuat orang untuk membuka lahan baru yang kemudian dikonversi jadi kebun sawit.
Sekarang, kalau asap dari karhutla itu dirasakan mengganggu dan berbahaya, ya tinggal intensifkan penyelidikan, penangkapan orang-orang yang terlibat dalam dalam kasus itu. Yang terlibat itu termasuk para penyelenggara negara yang harusnya mencegah, tapi diam, pura-pura gak tahu, dan dapat duit.
Jadi bagi para mahasiswa atau aktivis lingkungan hidup, kalau mau demo terkait karhutla, persoalannya sudah jelas, alamatnya pun sudah jelas. Cuma hati-hati, jangan sampai masuk angin.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews