Persatuan itu mahal saudaraku, jadi bila kita masih bisa menjaganya maka jangan pernah berniat merusaknya.
Alhamdulillah tepat pukul 01.36 WIB KPU menyelesaikan rekap hasil suara dan langsung mengumumkan pemenang pilpres 2019. Sah sudah Bapak Jokowi-Amin menjadi Presiden Republik Indonesia untuk periode 2019-2024. Sebagai pendukung Jokowi jelas ini membuat saya bahagia, inshaallah bahagia yang tidak jumawa.
Sujud syukur karena merasa terharu, dengan segala kesabaran beliau akhirnya Allah masih berkehendak untuk memberikan amanah kepada Bapak Jokowi. Bagaimana reaksi netizen?
Netizen yang tak bisa menerima keputusan KPU jelas akan membabi buta membuat narasi, lantas apa yang harus kita lakukan? Rangkul mereka meski akan meronta, teruslah sebarkan kebaikan tanpa harus merasa congkak karena jagoan kita menang.
Pilpres telah usai saatnya stop membicarakan nomor 01 dan 02, kini kita adalah Indonesia, kini kita telah memeiliki pemimpin yang resmi secara undang-undang dan tolong teman-teman bisa menggunakan akal sehat untuk menerima apapun yang terjadi hari ini. Kalau BPN dan TKN bisa saling berpelukan maka kita pun sama.
Bergerak melawan hal yang sudah ditetapkan undang-undang jelas akan merugikan kalian, lihat apa yang sudah terjadi pada pendukung mati-matian Prabowo semua menanggung sendiri, bahkan uraian air mata keluarga tercinta tak akan mampu kalian tebus.
Lihat kasus ibu Dokter yang hanya karena egonya mempercayai berita abal-abal atas ditemukannya zat kimia berbahaya pembunuh massal petugas KPPS. Di mana ibu dokter sekarang? Beliau mendadak hilang karena takut, lihat orang-orang yang sudah diamankan apakah ada yang menolongnya? Berbuat atas siakp pribadi maka tak akan ada yang peduli.
Sudahlah kawan, teman itu hanya ada saat bahagia, saat kita berduka bibirnya benar mengucap duka tapi setelahnya? Mereka tak mau tahu dengan kedukaan kita. Jadi kalian yang ingin berjihad tolong lihat kembali keluarga tercinta kalian, mereka adalah tujuan jihad kalian sebenarnya.
Indonesia akan baik-baik saja, banyak negara asing yang iri dengan bangsa kita, di sini kita hidup berdampingan dengan rukun, namun negara muslim lainnya saling bunuh. Persatuan itu mahal saudaraku, jadi bila kita masih bisa menjaganya maka jangan pernah berniat merusaknya.
Terima kasih kepada KPU dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilu Serentak, dan semoga adanya korban meninggal dari petugas KPPS menjadi bahan evaluasi untuk Bawaslu dan KPU. Semoga ada perbaikan sehingga tidak terjadi lagi tragedi seperti kemarin.
Selamat Kepada Pak Ir H Joko Widodo dan Prof Dr (HC) Ma’ruf Amin, jadilah pemimpin yang amanah dan inshaallah Bapak sudah melakukannya 5 tahun sebelumnya. Mohon sabar bila rakyat masih suka menghujat dan pilihlah menteri yang kualitasnya seperti Bu Susi (ah tapi dulu juga Bapak dicela ya atas keputusan ini hehe) selamat bertugas untuk lima tahun kedepan dan semoga Indonesia menjadi negara maju aamiin.
KPU telah menyelesaikan hasil rekap nasional 100% :
Jokowi-Amin: 85.607.362 (55,50%)
Prabowo- Sandi: 68.650.239 (44,50%)
Total suara Sah: 154.257.601
Selisih Suara : 16,957,123
Semoga semua kembali bersatu...
Kita semua hanya bisa berencana tapi Allah lah pengatur segala sesuatunya..
Dan yakinlah bahwa apa yang kita baca hari ini sudah tertulis 50 ribu tahun lalu jauh sebelum bumi tercipta, mashaallah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews