Track record Kivlan Zen memang terbilang unik, kalau sampai sekarang dia masih bermain di arena yang sama, itu semata karena dia memang belum pernah diberikan panggung yang sesuai.
Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, S.IP, M.Si (lahir di Langsa, Aceh, 24 Desember 1946, adalah seorang tokoh militer Indonesia. Ia pernah memegang jabatan Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI setelah mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda, sebagian besar di posisi komando tempur.
Pada tahun 2016 Kivlan Zen menjadi Negosiator penting yang berhasil membebaskan 18 Warga Negara Indonesia dari penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf Filipina. Itulah sekelumit riwayat tentang Kivlan Zen, yang saya kutip dari Wikipedia.
Kivlan Zen ini tergolong sosok yang fenomenal, sehingga Presiden RI ke 4, KH.Abdurahman Wahid atau Gus Dur pernah membuat Kivlan Zen cukup kaget mendengar tudingannya. Dimana saat itu banyak terjadi konflik horizontal ditanah air.
Baca Juga: Inkonsistensi Seorang Kivlan, Dulu Melarang Sekarang Melakukan
Menurut Gus Dur almarhum, konflik horizontal di sejumlah daerah di Indonesia, terutama di Ambon, terjadi karena "dikompori" tentara. Dalangnya Mayjen K. Tudingan Gus Dur ini membuat Kivlan tidak enak hati.
Tak pelak lagi tudingan Gus Dur tersebut membuat para wartawan memburunya ke Ciganjur, dan ingin menanyakan siapa Mayjen K yang dimaksud. Kivlan Zen sendiri juga Ikut menemui Gus Dur, untuk meminta penjelasan, Karena inisial K itu sangat identik dengan dirinya.
Dihadapan wartawan yang minta penjelasan Gus Dur, yang dihadapinya dengan santai dan tanpa beban, Gus Dur malah bertanya kenapa Kivlan Zen sampai datang kerumahnya, dengan guyon khasnya diapun menjelaskan,
"Saya sebut Mayjen K, kan bisa saja Mayjen Kunyuk. Bukan Mayjen Kivlan," ujar Gus Dur, lalu tertawa terbahak-bahak.
Para wartawan, tentu saja juga tertawa. Mayjen Kivlan ikut tertawa. Meski tidak lepas dan wajahnya kecut, persis orang yang makan jeruk kelewat masam.
Begitulah cara Gus Dur menyentil aktivitas Kivlan Zen pada saat itu, dan bisa diterima Kivlan tanpa perlu mendendam pada Gus Dur.
Sekarang Kivlan Zen namanya kembali mencuat, sepertinya dia memang lagi butuh panggung, setelah isu PKI bangkit kembali yang sempat dia hembuskan tidak terlalu direspon masyarakat.
Dia sempat merapat dengan Gatot Nurmantyo, saat masih menjadi Panglima TNI, sehingga Gatot pun sempat termakan isu kebangkitan PKI, yang bisa jadi bersumber dari Kivlan Zen. Dia juga sempat gadang-gadang Gatot sebagai Capres, dia menganggap Gatot lebih mumpuni secara finansial.
Namun ketika tidak ada Partai yang ingin mengusung Gatot, dia pun balik badan merapat ke Prabowo. Sejarah perseteruannya dengan Wiranto malah membuka boroknya sendiri. Ketika ketegangan Antar keduanya semakin memuncak, Wiranto sempat membicarakan kepailitan hidup Kivlan Zen.
Wiranto sempat menceritakan kalau dia sering diminta uang oleh Kivlan Zen, namun Kivlan berdalih uang yang diminta adalah haknya yang dijanjikan Wiranto, saat dia masih bertugas di TNI, dan Wiranto adalah atasannya.
Memang paska Orde Baru runtuh, Kivlan Zen tidak mendapat panggung sama sekali, berbeda dengan teman-teman yang seangkatan dengannya. Jadi tidak aneh kalau dia begitu dekat dengan Prabowo, karena memang Prabowo adalah teman seperjuangannya.
Baca Juga: Menelisik Bisnis Galang Massa Ala Kivlan Zen
Buntut dari serangannya terhadap SBY, yang menganggap SBY licik, memancing Andi Arief untuk membuka masa lalu Kivlan. Andi menyebut Kivlan masuk kategori 'orang kalah'. Apa maksudnya?
"Saya tidak terkejut, karena dalam catatan saya, Pak Kivlan ini masuk dalam kategori orang kalah," kata Andi kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).
Ia kemudian menyinggung peristiwa 1998. Andi menyebut Kivlan gagal membantu Presiden Soeharto sehingga bisa dilengserkan.
"Tahun 1998 Pak Kivlan gagal membantu Pak Harto, sampai Pak Harto tumbang," ujarnya.
Andi pun menyinggung peran Kivlan saat menjadi komandan bisnis Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pamswakarsa). Kala itu, kata dia, Kivlan gagal mempertahankan posisi Presiden Habibie.
Jadi track record Kivlan Zen memang terbilang unik, kalau sampai sekarang dia masih bermain di arena yang sama, itu semata karena dia memang belum pernah diberikan panggung yang sesuai dengan kapasitasnya. Berilah Kivlan Zen panggung, supaya di masa tuanya dia bisa tenang.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews