Komik Bung Karno untuk Generasi Z

Rabu, 9 Januari 2019 | 13:57 WIB
0
945
Komik Bung Karno untuk Generasi Z
Komik Bung Karno. (Foto: Instagram/PDI Perjuangan)

Generasi Z sejak kecil akrab dengan gadget canggih, terpapar bermacam-macam informasi di internet. Banyak di antaranya menyukai komik dengan karakter pahlawan rekaan. Tapi, apakah mereka mengenal pahlawan bangsanya sendiri?

Sehingga merupakan sesuatu yang menyegarkan ketika PDI Perjuangan mengabarkan membuat komik Bung Karno.

Komik 36 halaman berjudul "Bung Karno Bapak Bangsa" ini menceritakan kisah hidup Bung Karno sejak lahir hingga terpilih menjadi Presiden pertama RI pada 18 Agustus 1945.

Cerita dalam komik diawali dengan gambar Surabaya, kota kelahiran Soekarno pada masa kolonial. Di kota pelabuhan itulah kedua orangtua Soekarno bermukim setelah hijrah dari Bali.

Detil perjalanan hidup Soekarno sejak kecil disampaikan, termasuk sejarah pendidikannya di Eerste Inlandsche School atau Sekolah Dasar Bumiputra dan Europeesche Lagere School (ELS) di Mojokerto.

Diceritakan, pada usia 14 tahun Soekarno sudah ditempa langsung oleh HOS Tjokroaminoto yang dikenal sebagai guru dari para pendiri bangsa. Dua tahun kemudian Soekarno sudah bergabung dengan Tri Koro Dharmo yang menjadi embrio organisasi kepemudaan Jong Java.

Soekarno pula yang memperkenalkan sebutan peci saat pertemuan Jong Java di Surakarta pada 1921. Istilah peci diambil dari "petje" dalam bahasa Belanda yang artinya kopiah atau topi kecil.

Komik juga mengisahkan soal masa kuliah Bung Karno di Technische Hooge School yang menjadi cikal bakal Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di masa itu Bung Karno mengenal tokoh-tokoh lain seperti Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusomo, dan lainnya.

Kisah hidup Soekarno memulai aktivitas politik kepartaian juga diceritakan, termasuk bagaimana Soekarno harus menghadapi proses hukum di Pengadilan Kolonial Hindia Belanda, termasuk kisah pengasingannya serta pergulatan pemikirannya.

Setelah lepas dari pengasingan, diceritakan Soekarno semakin mengobarkan perlawanan rakyat. Bersama Hatta, Soekarno mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai strategi.

Ikhtiar Soekarno dan kawan-kawannya membuahkan hasil. Soekarno memanfaatkan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bentukan Jepang guna membulatkan tekad untuk merdeka.

Dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan Pancasila. Kemudian, hasil penggaliannya tentang Pancasila itu yang akhirnya masuk dalam Pembukaan UUD 1945.

Akhirnya pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di hadapan sekitar 300 orang di Jakarta.

Sehari kemudian, sidang PPKI mendaulat Soekarno sebagai presiden, sedangkan Bung Hatta sebagai wakilnya.

Gambaran isi komik Bung Karno tersebut sesuai penjelasan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Komik Bung Karno ini disusun M Prananda Prabowo cucu Bung Karno, putra kedua Megawati Soekarnoputri, Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan. Prananda saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Situation Room DPP PDI Perjuangan.

Komik Bung Karno akan dibagikan pada acara peringatan hari ulang tahun ke-46 PDI Perjuangan pada 10 Januari 2019.

"Ini merupakan bagian dari upaya PDI Perjuangan dalam melaksanakan tugas sejarah demi menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai nilai-nilai kebangsaan," tutur Hasto Kristiyanto.

Diharapkan komik Bung Karno bisa diserap dengan baik oleh generasi Z. Sesuatu yang baik, sejak dini mengenal spirit pahlawan bangsa.

***