Baiklah saya jelaskan dengan singkat kasus NB yang tampak tak pernah selesai terungkap oleh Polisi. Sebagaimana dituduhkan oleh AR itu, kenapa kasus berjalan lambat sekali! Dan malah menuntut Tito Karnavian dicopot.
Saya kali ini harus setuju dengan FH (sekalipun saya sangat membencinya) bahwa KPK tidak sebersih yang orang kira. Saya juga setuju, mustinya seluruh penyidik KPK yang berasal dari mana saja itu direfill, dibuang dan diganti yang baru.
Terlalu lama di situ, mereka berubah jadi benalu dan pemain baru. KPK terlalu banyak diisi oleh oknum-oknum yang istilah kami ber-kathok cingkrang. KPK sudah berubah menjadi institusi paling berbau yah sebut kelompok organisasi terlarang yang telah dibubarkan itu.
Itu bukan saja ironis, tapi juga menjijikkan. Menjelaskan bahwa kenapa KPK selalu tebang pilih menangkap tertuduh pelaku korupsi yang sebenarnya nyata-nyata. Sebaliknya malah (salah) mempersangkakan pelaku yang sebenarnya juga masih sumir. KPK juga selalu berayun ke arah mana kekuasaan menghendakinya. Bukan eksekutif tertinggi, tetapi justru di lembaga legislatif atau institusi bisnis. KPK tidak pernah netral betul!
Kembali ke kasus NB, menurut sumber yang sangat bisa dipercaya. Masalah seriusnya adalah ia telah menerima suap dari seorang makelar proyek yang sangat dekat dengan kekuasaan di masa lalu. Catat di masa lalu, artinya tak ada kaitanya dengan eksekutif saat ini. Jumlah uang yang menurut saya cukup fantastis, dan bikin meringis. Problemnya: uangnya diterima, disembunyikan dengan rapi tapi si penyuap tetap dipenjarakan.
Dendam ini berantai panjang, hingga menimbulkan pembalasan sebagaimana terjadi itu. Pembalasan yang menurut mereka sangat minimal, karena tidak ditukar dengan nyawa. Polisi sudah tahu betul semua hal yang ada di belakangnya. Tapi diminta menstop sementara di sini dulu. Karena mereka tahu sedang ada negosiasi tentang tukar guling banyak kasus.
NB terlalu banyak tahu kasus-kasus korupsi kelas kakap, sehingga ia bisa menyandera banyak pihak. Menjelaskan kenapa ia sangat ngotot bertemu langsung dengan Jokowi, sebagai orang paling bersih yang masih bisa dipercaya. Dan tentu itu tak bakal terjadi!
Polri sebagai institusi yang berada langsung di bawah Presiden tentu akan mengingatkan resiko besar dari pertemuan ini.
Saya setuju dan mendukung terus TK, sebagai Kapolri bahwa tidak semua masalah harus selesai saat ini juga. Jangan lupa di negeri ini ada ribuan masalah menggantung!
Terutama berkait NB, dia dianggap sudah diperingatkan dan memperoleh hukumannya. Bila kasus ini dibuka terang benderang, KPK akan menjadi institusi yang paling duluan kolaps, pemberantasan korupsi akan mundur mungkin ke titik awal 20 tahun lalu. Kita harus mulai dari nol lagi dan pemerintahan Jokowi yang akan terkena dampak cacat permanen. Ini potensi kekacauan terstruktur yang memang dikehendaki kelompok Amien Rais.
Bom waktu memang telah diletakkan di mana-mana jauh sebelum Jokowi duduk sebagai Presiden. Maka sebagaimana dalam cinta, sedikit bersabarlah dalam berpolitik adiluhung. Masih ada (banyak) waktu...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews