Jakarta – Tindakan brutal yang dialami personel Polsek Ilu, Bripka Arif Hidayat, kembali mempertegas kekejaman aksi teror yang diduga dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Aksi ini terjadi pada Minggu (27/10/2024), sekitar pukul 13.12 WIT, di Kampung 55, Distrik Ilu, Puncak Jaya.
Bripka Arif meninggalkan Markas Polsek Ilu untuk mengambil barang di kios di Kampung 55, Distrik Ilu, Puncak Jaya. Bripka Arif dibacok oleh dua orang tidak dikenal (OTK) menggunakan parang, yang mengakibatkan luka berat di bagian kepala dan kondisi kritis. Peristiwa ini terjadi saat
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan kejadian pembacokan yang mengakibatkan Bripka Arif harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
“Tindak pidana penganiayaan berat yang dilakukan OTK terhadap personel Polsek Ilu sedang dalam penyelidikan,” kata Benny.
Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, menjelaskan, Bripka Arif sempat berbincang dengan kedua pelaku yang tiba-tiba menyerang tanpa peringatan. Hingga kini, kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku yang diduga terkait kelompok teroris separatis.
“Kedua OTK muncul dari kios sebelah kiri milik korban. Setelah menyerang, pelaku langsung melarikan diri,” ujarnya.
Untuk diketahui, serangan terhadap personel Polri di wilayah Papua Tengah bukan pertama kali terjadi. Pada 26 September 2024 lalu, Polsek Ilu juga mengalami insiden penembakan yang menewaskan Brigadir Satu Kiki Supriyadi. Saat itu, empat anggota Polsek Ilu yang melintas di Kali Pagargom, Distrik Kalome, ditembaki oleh kelompok yang diduga kuat dari jaringan OPM.
Aksi kekerasan ini telah menciptakan rasa takut dan ketidakstabilan di Papua, mengganggu masyarakat sipil, dan menjadi tantangan besar bagi keamanan nasional. Polda Papua telah memperketat keamanan dan meningkatkan upaya penegakan hukum untuk menindak tegas kelompok-kelompok separatis yang beroperasi di wilayah tersebut.
Upaya pemerintah untuk menegakkan kedaulatan negara terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Diharapkan sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dapat meredam aksi teror yang tidak hanya mengancam aparat tetapi juga ketentraman warga sekitar.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews