Meski suasana batin rakyat dia jadi game changer, saya pastikan Andika Perkasa tidak tertarik nyapres 2024; hanya akan menjadi benteng NKRI, dan Jokowi.
Catatan politik strategis ini tentu mengejutkan. Kontestasi Pilpres 2024 pun menggelinding bak roller-coasters dengan Andika Perkasa sebagai game changer.
Andika Perkasa tak hendak nyapres. Ganjar tentu kebelet ke sana. Minimal diwakili oleh saya dan Teman Ganjar.
Apa makna Andika Perkasa jadi game changer? Ini terkait suasana batin rakyat Indonesia. Dan, Sepuluh tahun kinerja Jokowi.
Dia babat radikalisme, menghantam keluarga Cendana bersama Sri Mulyani, mengerdilkan 10 tahun era presiden SBY. Pun Petral dibongkar, Freeport, Blok Rokan dan Mahakam diambil alih.
Akibatnya banyak yang memusuhi dan mendelegetimasi pekerjaan Jokowi. Contoh kecil dilakukan oleh Anies Baswedan. Dia menelantarkan Waduk Pluit hanya karena itu karya Jokowi-Ahok. Pasca 2024 proyek infrastruktur akan jadi alat kriminalisasi terhadap Jokowi.
Berbalik ke suasana politik dan keamanan serta stabilitas Indonesia. Rakyat Indonesia merasa kehilangan Jokowi.
Pun tidak ada sosok capres sekuat Jokowi. Ganjar dan Prabowo belum terbukti kinerja apa pun. Anies hanya hiburan bagi pengasong khilafah; hanya urusan teroris, MUI, halal-haram tidak bermanfaat. Ridwan Kamil cuma proxy PKS.
Sandiaga Uno, Erick Thohir, La Nyalla, Puan Maharani, Airlangga, Moeldoko. Publik tak melihat mereka sekelas Jokowi. Bumi ama langit.
Rakyat butuh sosok kuat. Itu hanya didapat dari militer. Kalau parpol tidak mau? Rakyat akan memaksa. Instabilitas.
Dan, Andika menjadi penyeimbang bagi kontestasi. Dia ada di antara militer, capres militer (Prabowo), dan stabilitas Indonesia pasca Jokowi, dan Jokowi pribadi.
Betapa pelik politik Indonesia jelang dan pasca Jokowi 2024. Rakyat sebenarnya menginginkan sosok militer berkuasa pasca Jokowi.
Akibatnya, faktor Andika menguatkan Prabowo Subianto; dengan catatan 100% Andika tidak nyapres. Ganjar Pranowo memang terus unggul. Namun, Ganjar bukan orang yang didukung partai sampai saat ini.
Saya dan para pendukung Ganjar berharap Ibu Megawati memilih Ganjar, seperti ketika Jokowi dipilih PDIP sebagai Capres 2014.
Namun, Ibu Mega yakin inilah momentum Puan Maharani. Dan, habisnya Jokowi 2024 menjadi kunci Prabowo-Puan memenangi Pilpres 2024.
Sosok Prabowo jelas telah tercuci bersih. Dia pun nasionalis sejati, dia bukan kaki tangan kaum khilafah. Jokowi tidak akan memilih orang yang error secara ideologis jadi menteri.
Ketika PDIP mengusung Prabowo-Puan, Jokowi tentu tidak akan mengkhianati Ibu Megawati.
Tentu relawan Jokowi terpecah belah. Seperti sekarang. PDIP tetap akan solid. Apakah hanya dengan mengandalkan Gerindra dan PDIP Prabowo-Puan menang?
Ganjar bisa dipinang oleh partai PKS, PKB, Demokrat, NasDem. Pasangannya siapa? Tak akan lebih baik dari Puan. Ganjar gandeng Andika Perkasa, Andika pun tidak akan mau.
Dan, jika Jokowi mendukung PDIP. Sementara Andika Perkasa tidak akan berkhianat terhadap Jokowi yang mendukung PDIP.
Sampai detik ini tidak ada calon selain Ganjar dan Anies yang mampu untuk menandingi Prabowo. Maka Prabowo-Puan akan menang. Karena Anies 2022 habis masanya. Anies yang didukung PKS akan menjadi kartu mati.
Prabowo-Anies, kalau tidak dicokok KPK, juga akan mengulangi Pilpres 2019. Prabowo keok. Ganjar jika diusung PDIP dan didukung oleh Jokowi akan menang telak.
Dalam kontestasi separti ini Jokowi dan PDIP menjadi penentu kemenangan calon Pilpres 2024. Hebatnya Jokowi adalah dia memasukkan Andika Perkasa sebagai game changer.
Siapa pun yang didukung oleh Jokowi akan memenangi Pilpres 2024. Karena Jokowi membawa gerbong seluruh kekuatan politik, ekonomi, konglomerat, TNI, Polri, BIN, dan relawan komisaris.
Mereka masih menginginkan stabilitas politik dan ekonomi pasca 2024. Salah satu sebab Andika Perkasa dipilih menjadi Panglima TNI.
Dan, sekali lagi meski suasana batin rakyat dia jadi game changer, saya pastikan Andika Perkasa tidak tertarik nyapres 2024; hanya akan menjadi benteng NKRI, dan Jokowi.
Ninoy Karundeng.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews