Bagaimana seorang kadisdik bisa punya kepedulian yang luar biasa kepada peserta didik. Kalau siswa laki-laki, digigitin nyamuk bagaimana? Kan mereka pastinya tidak berhijab?
"Minimal dengan menggunakan hijab, siswi tersebut tidak digigit nyamuklah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi sebagaimana dikutip Kompas.com, 25 Januari 2021. Sebuah jawaban yang sangat religius.
Bagaimana seorang kadisdik bisa punya kepedulian yang luar biasa kepada peserta didik. Kalau siswa laki-laki, digigitin nyamuk bijimana? Kan mereka pastinya tidak berhijab?
Kalau mengutip pemikiran besar Tengkuzul, itulah kenapa lelaki selalu dijanjikan akan ketemu bidadari-bidadari, yang jumlahnya bukan hanya 72, tetapi 400K bidadari. Itu karenanya, kalau muslim lelaki digigitin nyamuk, ya, itu jalan samsara yang mesti dijalani.
Para lelaki dikorbankan untuk menderita, digigit nyamuk, agar kaum perempuan tetap dimuliakan, tidak digigit nyamuk. Bayangkan, kalau wajah bentol-bentol karena gigitan nyamuk, kan wajah mereka rusak?
Meskipun bukan hanya software sotoshop, melainkan kini banyak android yang punya kamera bisa mempercantik, tetapi kalau barang itu bikinan China? Atau Yahudi? Kan haram? Makanya produsen dari Taiwan gencar mendekati penguasa majoritas di sini, sembari meyakinkan bahwa yang penting Taiwan bukan China.
Jadi tidak haram, tidak kapir dan apalagi komunis. Apalagi kalau harganya murah. Bikinan China sebenarnya juga GPP sih, asal murah juga.
TOA saja, meski made in Germany bagus, tapi kalau mahalan? Mendingan beli TOA made in China, karena murah. Murah sama dengan halal. Kalau China Betawi? Yang penting, kalau tidak lebih kaya, GPP. Kalau China Glodok, nah itu lain lagi. Dan Babe Ridwan Saidi lebih bisa nerima Anies daripada Ahok.
Tapi, kenapa asosiasi RT-RW Jakarta bikin pernyataan meminta Bu Mensos Tri Rismaharini agar tidak bikin gaduh? Karena menurut Wakil Ketua MPR dari partai berbasis Islam dengan nama PKS, menyebutkan bahwa tugas Mensos bukan ikutan mencuci piring!
Baca Juga: Jilbab Itu Tidak Wajib
Ini partai Islam dari mana ya? Islam pengikut Kanjeng Nabi atau pengikut Dimas Kanjeng, yang suka cuci uang daripada cuci piring? “Ingatan adalah ibu dari segala kebijaksanaan,” tulis Aeschylus, dramawan Yunani yang hidup 500 tahun sebelum Masehi.
Jadi, mereka yang hilang kebijaksanaannya, karena hilang ingatan? Mungkin. Tapi, apapun, wisdom and goodness to the vile seem vile; filths savour but themselves, tulis William Shakespeare dalam lakon ‘Raja Lear’.
Kebijaksanaan dan kebaikan untuk keji tampak keji; kotoran menyukai diri mereka sendiri!
Bejitulah. Namanya juga kotoran.
@sunardianwirodono
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews