Beberapa hari yang lalu saya kepikiran ?
Dimana Tuhan di masa kesesakan? Sering Tuhan tidak menolong masa sulit banyak orang.Bahkan di film Blood Diamond yang dibintangi Leonardo DiCaprio terucap "bahwa Tuhan sudah lama meninggalkan Afrika."Hal itu dikarenakan tampaknya Tuhan hanya membiarkan begitu saja penderitaan rakyat Afrika yang diperbudak untuk mencari berlian.
Setiap hari rakyat Afrika diperintahkan turun ke sungai untuk mencari serpihan berlian, tidak ada upah layak, malah lebih sering mereka dihadapkan pada moncong senjata setelah lelah.Penderitaan inilah yang tergambar dalam film Blood Diamond, sebuah film yang saya tonton beberapa tahun yang lalu.
Jadi apakah Tuhan itu ada ? Mudah saja menjawab ada saat manusia dalam kondisi senang.Tapi bagaimana saat kondisi begitu kompleks dan penuh derita ? Bukankah banyak manusia menjadi kecewa, lalu merasa Tuhan itu tidak ada.Sebab kalau Tuhan ada bukankah seharusnya dia menolong kita saat tenggelam dalam masalah.Kita kebanyakan pasti pernah ada di titik ini, meragukan keberadaan Tuhan, lalu mulai melupakanNya.Maka marilah anggap Tuhan tidak ada dengan perspektif ini.
Tapi kalau melihat segala ciptaan yang ada, laut, gunung, binatang, organ tubuh manusia, hingga alam semesta, begitu kompleks sekaligus teratur rasanya sulit membantah bahwa ada tangan yang begitu berkuasa menciptakan itu semua.
Beberapa bulan lalu saya belajar tentang jantung dan pembuluh darah.Ada sirkulasi Pulmonar, sirkulasi darah di paru2.Ada sirkulasi koroner, sirkulasi darah di jantung, ada sirkulasi sistemik sirkulasi darah diseluruh tubuh.Ada atrium yang berfungsi menerima darah ke jantung, ada ventrikel yang memompa darah keluar jantung.Semua saling terhubung, Begitu rumit, fungsional sekaligus teratur. Tak satupun organ tubuh manusia yang ada hanya untuk sia-sia, semua ada gunanya.
Sulit dibantah pasti ada satu pribadi yang ciptakan itu semua.Maka tiap kali iman menjadi lemah karena tantangan di dunia lihatlah karya penciptaan.Dalam karya penciptaan tergambar kuasa sang pencipta.Seperti ungkapan filsuf Rene Descartes, kita tidak bisa memikirkan Tuhan tanpa memikirkan Dia yang Eksis (maha hadir).
Memikirkan Tuhan tanpa memikirkan bahwa Dia adalah yang maha hadir memenuhi seluruh ciptaannya, maka itu adalah gambaran Tuhan yang tidak sempurna.Bukan hanya maha hadir, Dia juga maha kuat, maha pengasih, dan maha kuasa.
Maka Tuhan juga adalah entitas tunggal yang maha berkehendak.Artinya Tuhan punya otoritas atas kehendaknya.
Jadi apakah Tuhan sudah lama meninggalkan Afrika ? Apakah Tuhan tidak perduli pada budak-budak pencari berlian film Blood Diamond ? Apakah Tuhan tidak ada karena tak mengintervensi masalah kita, untuk kemudian menolong kita saat itu juga ?
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tuhan eksis tapi tidak ada dengan cara yang mekanis.Kita menyumbang uang, langsung diberi rezeki tak terduga, kita dijahatin orang langsung orang tersebut tertimpa musibah, cara kerja Tuhan tidak mekanis seperti satu tambah satu sama dengan dua.
Tuhan bekerja dengan caranya sendiri yang penuh misteri.Maka kita mau percaya pada Tuhan karena melihat atau karena iman.Banyak orang menjadi tawar hati karena Tuhan seperti tak kunjung menunjukkan bukti-bukti.Inilah dinamikanya, tantangannya, memang tak bisa kita menyelami pikiran sang Pencipta.
Tapi lihatlah karya penciptaan, lihat bukit, pegunungan, lautan, bintang-bintang, matahari juga bulan.Lihatlah seluruh alam semesta, begitu megah, tapi tak saling bergesekan.Semua bergerak dalam koridor dan waktunya.Pasti pekerjaan yang maha ada, yang berkuasa atas ruang dan waktu, yang tak berawal dan tak berakhir.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews