Tentu mereka juga kelak akan menagih janji kepada Zaiful bila dia terpilih menjadi bupati Lampung Timur. Bilamana dia ingkar maka dia akan dapat risiko -- jatuh martabatnya di titik nadir.
Belakangan ini, warga nelayan di sungai (way) Sekampung, Lampung Timur resah setelah ikan-ikan tangkapan mereka di sungai itu mati mendadak.
Ikan-ikan yang mati itu kuat dugaan setelah air sungai berubah dari jernih mejadi hitam pekat. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung mendapat data bahwa sungai Sekampung telah tercemar limbah industri dari salah satu perusahaan di kawasan Tanjungbintang, Lampung Selatan.
Keresahan nelayan yang kehilangan ikan tangkapannya di sungai Sekampung ini disikapi secara tegas oleh calon bupati petahana Lampung Timur, Zaiful Bokhari.
Dia berjanji akan memidanakan perusahaan yang terbukti mencemari sungai Sekampung. Baginya, sungai Sekampung adalah urat nadi ekonomi bagi nelayan.
Janji Zaiful yang akan memidanakan perusahaan pencemar sungai Sekampung ini punya makna besar di tengah kompetisi politik di Lampung Timur yang sedang dia jalani.
Makna itu bisa dilihat dari banyaknya pembaca yang mencermati berita di media Jurnallampung.id yang berjudul “Calon Bupati Zaiful Bokhari akan Ambil Langkah Hukum Kepada Pencemar Sungai Sekampung” edisi Kamis, 12 November 2020.
Dengan pernyataan tegas itu, warga nelayan sungai Sekampung dicoba ditarik suaranya oleh Zaiful. Keresahan yang dihadapi nelayan mendapat sambutan dan perlindungan dari seorang figur politik bernama Zaiful.
Di sini, Zaiful akan memiliki daya pikat di kalangan nelayan sekaligus menjauhkan mereka dari daya tarik pesaingnya, Dawam Rahardjo – Azwar Hadi dan Yusran Amirullah – Benny Kisworo.
Manuver politik sederhana ini sekaligus meneguhkan Zaiful bahwa dia adalah figur yang peka terhadap keresahan warganya. Sekaligus peneguhan bahwa dia adalah figur pemimpin yang berani menghadapi kekuatan besar yang telah merugikan masyarakat.
Sudah banyak orang tahu bahwa industri yang mencemari lingkungan sungai ini adalah milik pengusaha kuat yang seolah-olah nyaris tidak pernah “tersentuh”. Semua persoalan kejahatan lingkungan ini tidak pernah disentuh sanksi oleh pihak berkait dan berwenang.
Tetapi, Zaiful tampil sebagai pembeda. Dia terlihat berani melawan kekuatan besar yang menjadi pencemar sungai Sekampung. Dia sudah tahu akan berhadapan dengan siapa bila langkah hukum yang dia tempuh berjalan nanti.
Zaiful bukan lagi figur “kaleng-kaleng”. Dia terkesan tidak sudi berkompromi dengan kelompok yang yang merugikan kepentingan nelayan tradisional sungai Sekampung ini.Ketegasannya ini telah memberi keuntungan politik kepadanya. Suara nelayan sungai Sekampung bisa saja ditumpahkan kepada Zaiful, karena mereka merasa mendapat pembelaan. Sebuah hukum dalam politik bahwa siapa yang membela maka dia akan juga dibela.
Tentu mereka juga kelak akan menagih janji kepada Zaiful bila dia terpilih menjadi bupati Lampung Timur. Bilamana dia ingkar maka dia akan dapat risiko -- jatuh martabatnya di titik nadir.
***
Krista Riyanto, Penulis Tinggal di Jakarta
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews