Hanum Rais dan Rekayasa Penusukan Wiranto

Kualitas kejiwaan dia perlu diperiksa. Sukar diharapkan masyarakat beroleh manfaat dari seorang wakil rakyat yang kualitasnya kelas telor busuk.

Kamis, 10 Oktober 2019 | 21:12 WIB
0
970
Hanum Rais dan Rekayasa Penusukan Wiranto
Hanum Rais (Foto: jawapos.com)

Peristiwa penusukan Pak Wiranto yang mengagetkan bakalan mengubah seluruh protap keamanan VIP dan VVIP. Termasuk pengamanan Presiden Joko Widodo yang kita ketahui sangat suka dekat masyarakat dan mengabaikan standard resmi pengamanan VVIP.

Ke depan, besar kemungkinan tidak ada lagi acara rebutan jabat tangan dengan Presiden dan pembesar negara lainnya. Insiden penusukan Jenderal Wiranto menjadi awal segenap perubahan ini.

Penyerangan terhadap pejabat negara sangat jarang terjadi di Indonesia. Kultur menghormati orang besar secara natural menghalangi niat orang yang membenci pejabat sekalipun untuk melukai atau membunuh mereka.

Jikapun benci, mereka cuma bisa diam atau melakukan protes di media sosial. Namun tidak pernah terjadi sampai terjadi pemukulan ataupun penusukan. Ada nilai-nilai budaya yang menghalangi mereka untuk melukai pembesar negeri.

Jadi hanya orang nekad saja yang mau melakukan penusukan terhadap Jenderal Wiranto. Yang sudah dicuci otaknya untuk melakukan tindakan brutal tersebut.

Dalam konteks ini, maka benar dugaan pelakunya adalah mereka yang terpapar paham terorisme. Karena hanya kelompok ini saja yang bisa melakukan tindakan sadis tersebut.

Jauh dari agenda setingan yang dituduhkan dengan sangat keji oleh Hanum Rais yang sialnya jadi anggota DPRD.

Kualitas kejiwaan dia perlu diperiksa. Sukar diharapkan masyarakat beroleh manfaat dari seorang wakil rakyat yang kualitasnya kelas telor busuk.

Kemarin Arteria Dahlan. Sekarang Hanum Rais.

Parah nian kualitas anggota Dewan.

***

Keterangan: Judul awal tulisan ini adalah "Telor Busuk", diubah agar memenuhi kaidah Google Friendly.