Dengan adanya dukungan yang semakin meluas, harapan akan keadilan bagi Dini Sera semakin menguat.
Dua tokoh aktivis perempuan, Inda Raya dan Rieke Diah Pitaloka, secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Keluarga Dini Sera dalam perjuangannya mencari keadilan. Keduanya menekankan pentingnya solidaritas dan dukungan publik dalam kasus-kasus yang melibatkan keadilan sosial dan hak asasi manusia.
Inda Raya, seorang aktivis perempuan dari Madiun, Jawa Timur, menegaskan bahwa perjuangan Keluarga Dini Sera bukan hanya perjuangan individu, tetapi juga simbol perjuangan banyak orang yang mengalami ketidakadilan serupa. “Kami berdiri bersama Keluarga Dini Sera dalam mencari keadilan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa setiap orang mendapatkan keadilan yang layak,” ujar Inda Raya.
Kasus yang mengakibatkan Dini Sera meninggal dunia secara tidak wajar telah menarik perhatian publik dan media, terutama setelah Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memutuskan vonis bebas terhadap terdakwa utama dalam kasus ini, yaitu Ronald Tannur (Anak anggota DPR RI Fraksi PKB yang sudah non-aktif). Keputusan tersebut menimbulkan kontroversi dan kemarahan dari berbagai kalangan yang merasa bahwa keadilan belum ditegakkan. Banyak yang menilai bahwa vonis bebas tersebut menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem peradilan dan menuntut agar kasus ini ditinjau kembali secara menyeluruh.
Inda Raya juga menyampaikan dukungannya dengan cara yang penuh simbolis dan emosional. Ia mengirimkan sebuah karangan bunga besar yang diletakkan di depan PN Surabaya. Karangan bunga tersebut dihiasi dengan tulisan “Hanya Prihatin dengan Matinya Rasa Keadilan #JusticeForDini, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moral. Inda Raya berharap karangan bunga ini dapat menjadi pengingat bahwa perjuangan Keluarga Dini Sera adalah perjuangan bersama. “Karangan bunga ini adalah simbol dari doa dan harapan kami agar keadilan dapat ditegakkan. Semoga Dini merasa lebih kuat dengan dukungan ini,” ujar Inda Raya.
Dukungan dari tokoh-tokoh seperti Inda Raya dan Rieke Diah Pitaloka diharapkan dapat memberikan dorongan moral dan memicu perubahan positif dalam sistem hukum yang ada. Mereka menekankan bahwa vonis bebas dari PN Surabaya tidak boleh menjadi akhir dari perjuangan, melainkan awal dari upaya lebih keras untuk mencari keadilan.
Dengan adanya dukungan yang semakin meluas, harapan akan keadilan bagi Dini Sera semakin menguat. Masyarakat luas diharapkan terus memberikan dukungan dan tekanan agar kasus ini diselesaikan dengan adil dan transparan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews