Kehadiran Brigjen TNI Achmad Fauzi di kediaman Bahar bin Smith untuk menjaga stabilitas wilayah yang menjadi kewenangannya selain mengingatkan agar ceramah Bahar tidak provokatif.
Baru-baru ini pengacara Bahar bin Smith, Aziz Yanuar, menyebut tindakan Komandan Korem 061 Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi mendatangi kliennya sebagai bentuk abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.
Segera Kapenrem 061 Surya Kencana Mayor Infantri Ermansyah menepis anggapan itu. Ermansyah mengatakan, kedatangan komandannya itu sebagai bentuk tanggung jawab pimpinan TNI terhadap wilayah yang menjadi kewenangannya. Dia menilai tindakan itu sebagai "wajar".
Ermansyah menegaskan, kedatangan komandannya bukan untuk menakut-nakuti atau "shock therapy" sebagaimana dikatakan Bahar bin Smith di video yang menjadi viral, melainkan sekadar mengingatkan mengingatkan.
Dalam video terlihat, Achmad Fauzi mengingatkan agar Bahar bin Smith memenuhi panggilan pihak kepolisian yang akan memeriksanya, Senin 3 Januari 2022. Bahar bin Smith menyatakan akan memenuhi panggilan tersebut dan tidak seharusnya Achmad Fauzi yang mendatanginya, melainkan pihak kepolisian.
Namun Ermansyah menjelaskan bahwa kedatangan komandannya itu menyampaikan pesan agar Bahar bin Smith tidak membawa unsur provokatif dalam ceramahnya, apalagi sampai menyinggung KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
"Pertama, kedatangan Danrem itu, menyampaikan pesan kepada Habib Bahar perihal isi ceramahnya yang viral karena, menyinggung institusi kami. Nah, Danrem menyampaikan kalau ke depan dalam ceramah, janganlah ada unsur provokatif, menyinggung institusi kami apalagi menjelekkan dan menghina pimpinan kami Jenderal TNI Dudung Abdurahman ini akan meresahkan masyarakat Itu yang disampaikan," kata Ermansyah sebagaimana dikutip media.
Selain menyampaikan itu, Ermansyah menyebut kehadiran Danrem 061 Surya Kencana untuk sosialisasi mengajak masyarakat menjaga ketertiban dan keamanan agar tetap tenang dan nyaman. Seorang ulama, katanya, seharusnya berceramah dengan memberikan pesan damai kepada umat. Bukan sebaliknya atau malah mengurusi prajurit yang di Papua.
Aziz Yanuar dalam keterangannya menyebutkan, tindakan Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mendatangi kediaman Bahar bin Smith sebagai sangat dikhawatirkan dan dapat mencederai hubungan baik antara TNI dan rakyat. Aziz bahkan menyinggung adanya dugaan ancaman kepada Bahar bin Smith.
"Bahwa dugaan ancaman yang dilakukan Komandan Korem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Ahmad Fauzi yang mengatakan akan menjemput Habib Bahar bin Smith bila tidak memenuhi panggilan Polda Jawa Barat adalah kekeliruan dalam memahami konsep penegakan hukum yang notabene merupakan tugas Polri dan hal tersebut dikhawatirkan dapat merusak criminal justice system di Republik Indonesia," katanya.
Di pihak lain sebagaimana dikatakan Ermansyah, kehadiran Brigjen TNI Achmad Fauzi di kediaman Bahar bin Smith semata-mata menjaga stabilitas wilayah yang sudah menjadi kewenangannya selain mengingatkan agar ceramah Bahar tidak provokatif.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews