Menteri Agama Rasa Tentara

Sudah banyak dibahas kawan-kawan ada Tjahjo Kumolo pada data ASN, ada Tito yang mengeksekusi, ada Fachrul yang menyimak ceramah, Indonesia bakal sumeringah.

Senin, 28 Oktober 2019 | 06:55 WIB
0
380
Menteri Agama Rasa Tentara
Fachrul Razi (Foto: Kompas.com)

Jangan tergopoh menilai Jokowi, beberapa kali saya kecele bermain catur bathin dengan Jokowi, dan mungkin jutaan orang berprasaan sama seperti saya tentang masuknya Prabowo Subianto (PS) di kabinet.

Siapa projo yang dengan jujur suka dengan PS ada di kabinet, bahkan sampai dia dilantik, jutaan orang hatinya masih meronta tak menerima orang yang punya potensi destruktif merusak negara, kok malah diajak ngurus negara.

Tapi sekali lagi itu pikiran kita, bukan Jokowi, sang penganut win-win solution, bukan win-lose, yang akhirnya bisa jadi lose-lose.

Saya terima banyak inbox dan tidak sedikit di wall rasa kecewa kepada Jokowi kenapa PS dirangkul, ini sama halnya saat Yai Ma'ruf jadi Wapres, sampai ada yang mengungkit bahwa fatwa Yai Ma'ruf saat jadi ketua MUI yang mencelakakan Ahok.

Demikian juga saat Ahok menceraikan Veronica dan menikahi Puput, kita terlalu cepat bereaksi ikut "jahat" dalam menilai orang lain. Sebenarnya kita tau benar itulah politik, tapi selalu tak sadar kita mudah tergelitik, malah reaksi kita bisa memantik.

Memahami dengan kedangkalan pikiran saya yang jauh dari mampu tentang politik bahkan urusan keseharian saja selalu alpa makna. Tapi dengan keterbatasan itu saya menyelami apa yang dilakukan Jokowi adalah sebuah strategi awal yang kenyal, seksi dan sintal. Secara keseluruhan luar biasa, walau pastilah tidak sempurna.

Saya terfokus pada PS dan EP, dua menteri dari Gerindra ini sebenarnya diletakkan dipanggung yang gampang ditonton. Menhan, adalah jabatan yang dimana PS pernah mencemooh Indonesia dalam hal ketahanan, sekarang disajikan di hadapan, dengan itu dia hrs membuat perubahan agar pertahanan Indonesia bisa lebih baik.

EP menduduki kursi ex menteri Susi dengan segudang prestasi, sehingga  EP harus membuat terobosan baru atau min bisa melanjutkanyang sudah dijalankan pendahulunya. Bila tidak dia bisa jadi ikan busuk yang dimulai dari kepala, tak gampang menggantikan orang yang jelas hasil kerjanya.

Masuknya Fachrul Rozi di menteri agama dan Tito di mendagri sudah terlihat bagaimana Jokowi mau menggarap kaum radikal yang makin kenyal dan bandal, para kadal ini memang tidak bisa dibiarkan terus merusak tatanan sosial via jualan agama.

Statement FR di Detik bahwa dia bukan menteri agama Islam, membawa angin segar untuk penganut agama lain yang selama ini dianaktirikan, IMB Gereja, Vihara, Pura, tak semudah dibandingkan mendirikan masjid yang bisa kapan saja, di mana saja, gak pakai izin-izin segala.

FR bukan satu-satunya menteri agama yang belatar belakang militer, pernah ada, ada Alamsyah Ratu Prawiranegara yang juga  jenderal. Tapi beda atmosfirnya. FR jelas tugasnya, siapa sasarannya. Kita tunggu gayanya, dan kaum radikal mati gaya.

Sudah banyak dibahas kawan-kawan ada Tjahjo Kumolo pada data ASN, ada Tito yang mengeksekusi, ada Fachrul yang menyimak ceramah..dan yang penting Indonesia bakal sumeringah.

Selamat bekerja kabinet Indonesia Maju.

***