Transparansi Dana kampanye itu bagus, terlebih lagi soal sumber dan peruntukannya. Meskipun itu termasuk hal yang sensitif, karena dengan terbukanya dari mana semua sumber pemasukan dana kampanye tersebut, maka otomatis akan ketahuan Partai Mana saja yang berada didalam koalisi, yang belum memberikan Dana sumbangan untuk kampanye.
Kubu pasangan Prabowo-Sandi yang terang-terangan membuka kepublik secara transparan sumber dana dan pengeluarannya, begitu Juga Kubu pasangan Jokowi-Ma'ruf, sudah membuka kepublik dari mana sumber dana dan untuk apa saja pengeluarannya, meskipun tidaklah mungkin kedua kubu akan bisa sangat transparan mengungkapkan sumber dananya.
Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono menjelaskan rinciannya. Dari Prabowo Rp 13.054.967.835 atau sebesar 24,2 persen. Sementara Sandi menyumbang Rp 39.500.000.000 atau sebesar 73,1 persen.
"Kemudian, sumbangan dari Partai Gerindra Rp 1.389.942.500 atau sebesar 2,6 persen. Sumbangan pihak lain perorangan Rp 76.197.500 atau sebesar 0,1 persen, sumbangan pihak lain kelompok Rp 28.865.500 atau sebesar 0,1 persen," ujar Thomas di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (31/12).(jpnn.com)
Dari data yang disampaikan Thomas tersebut, dana kampanye pasangan capres – cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno hingga Desember 2018 total keseluruhannya mencapai Rp 54 miliar. Itupun Partai yang tergabung dalam koalisi, seperti PKS, PAN dan Demokrat belum memberikan sumbangan dana Kampanye.
Apakah cuma segitu dana Kampanye yang dimiliki Prabowo-Sandi,? Tentu tidak, mana mungkin uang sejumlah itu cukup untuk kampanye presiden. Untuk kampanye pemilihan kepala daerah saja dibutuhkan Dana lebih dari 500 M, apa lagi untuk kampanye presiden.
BPN Prabowo-Sandi mem-publish dana Kampanye tersebut bukanlah tanpa maksud, jelas dengan ter-publish ke publik akan berdampak banyak hal. Pertama, Partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi 02 akan tahu kalau untuk Pemenangan Prabowo-Sandi masih dibutuhkan masih banyak Dana.
Kedua, publik akan tahu bahwa Prabowo-Sandi itu ditunjang oleh dana Kampanye yang terbatas, dengan demikian bisa menarik simpati dukungan. Ketiga, semua orang tahu kalau Prabowo-Sandi itu tidak didukung asing dan aseng yang memiliki kepentingan terhadap Kekuasaan, padahal dibalik semua itu, siapa yang tahu.
Diinternal koalisi, jelas direspon secara beragam, atas di-Publish-nya dana kampanye tersebut. PAN, PKS dan Demokrat, yang sudah bekerja keras untuk Pemenangan Prabowo-Sandi, tidak terima kalau belum dianggap memberikan sumbangan. Secara nyata, PAN, PKS dan Demokrat sudah memberikan sumbangan, meskipun tidak secara difinansial.
Banyak sekali pihak yang menginginkan kemenangan Prabowo-Sandi, tentu sama banyaknya dengan pihak-pihak yang membenci kebijakan Jokowi, yang sudah merugikan mereka, terutama Amerika (PTFI) yang sudah sekian tahun menguasai tambang emas di Papua, pastinya tidak menginginkan Jokowi menang.
Itu barulah salah satu pihak asing yang kemungkinan besar akan sangat mendukung Pemenangan Prabowo-Sandi. Belum lagi negara-negara yang turut menguasai Migas selama ini, yang mana sekarang penguasaannya diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, sehingga mereka tidak lagi bisa menguasai kekayaan Migas seperti dimasa sebelumnya.
Transparansi dana Kampanye Prabowo-Sandi tidak terlepas dari, keinginan menjelaskan kepublik bahwa, Prabowo-Sandi tidaklah didukung oleh pihak asing, atau konglomerasi yang memiliki kepentingan terhadap Kekuasaan. Mari kita lihat seperti apa transparansi Dana Kampanye Prabowo-Sandi ini kedepannya. Apakah benar tidak ada penerimaan dana kampanye yang bersumber dari pihak luar?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews