Jumlah pasien corona yang sembuh terus bertambah dan menjadi harapan kuat agar Indonesia dapat segera lepas dari pandemi Covid-19. Pasien yang telah sembuh diharap terus menjaga kesehatannya agar tetap bugar dan tidak terinfeksi virus covid-19 untuk kedua kalinya.
Bagaimana Corona hari ini? Masyarakat terus waswas karena mereka takut menjadi pasien berikutnya dan berusaha meningkatkan kewaspadaan agar tidak sampai terinfeksi virus covid-19. Semua orang berlomba-lomba untuk hidup sehat dan mengkonsumsi makanan bergizi, serta suplemen dan vitamin. Sementara yang masih sakit terus berjuang agar lekas sembuh.
Ada kabar gembira yang mencerahkan suasana di tengah pandemi. Jumlah pasien corona yang sembuh terus bertambah. Menurut data Kemenkes, secara kumulatif hingga 4 Agustus 2021 di DKI Jakarta yang sembuh ada 793.000 orang, dan disusul oleh provinsi Jawa Barat yang tingkat kesembuhannya lebih dari 490.000. Sementara itu, di Jawa Tengah, yang sembuh ada lebih dari 315.000 orang.
Fakta ini tentu menyenangkan karena jauh lebih banyak pasien yang sembuh daripada yang meninggal dunia. Menurut data tim satgas covid, tanggal 2 agustus 2021 pasien yang sembuh ada lebih dari 32.000 orang, sementara tanggal 4 agustus yang sembuh ada lebih dari 34.000 orang. Sehingga benar bahwa pasien yang sehat terus naik kurvanya.
Penambahan angka kesembuhan pasien adalah hasil kerja keras dari pemerintah, tim satgas covid, dan para tenaga kesehatan. Pasien bisa cepat sembuh karena ada program penggratisan obat corona dan vitamin. Juga ada sesi konsultasi online dengan dokter yang juga tidak dipungut biaya, ketika mereka sedang isolasi mandiri.
Fasilitas dari pemerintah ini sangat membantu karena tidak semua orang mampu untuk membeli obat-obatan sendiri atau memiliki kartu BPJS. Kalaupun punya uang, tidak semua obat dan vitamin ada di apotik di kota tersebut. Sehingga pasien yang mendapat stok obat tidak kebingungan ketika membutuhkannya.
Selain itu, kenaikan jumlah kesembuhan pasien juga terjadi karena penggratisan biaya perawatan pasien corona di Rumah Sakit, dengan syarat memiliki kartu BPJS. Biaya perawatan sangat tinggi jika tidak di-cover oleh asuransi pemerintah ini, bisa mencapai ratusan juta rupiah. Oleh karena itu, kartu BPJS menjadi penyelamat saat pasien sedang terdesak.
Para tenaga kesehatan juga patut diacungi jempol karena mereka berjuang keras untuk menyembuhkan pasien. Dokter, perawat, dan nakes lain rela bekerja dengan shift yang sangat lama karena ingin agar semua pasien lekas sehat. Mereka juga menahan panas karena bekerja dengan pakaian APD yang membungkus seragam asli, dan rela berkeringat demi nyawa pasien di RS.
Selain itu, peran lingkungan sekitar juga cukup berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Ketika ada keluarga yang sedang isolasi mandiri tidak dijauhi atau di-bully. Mereka malah di-support dengan pemberian makanan siap santap, jadi tidak bingung karena tidak bisa memasak karena tubuhnya sangat sakit. Tetangga juga siap membantu untuk mencarikan ambulans ketika pasien ingin dirawat di RS.
Mantan pasien corona yang sudah sembuh sangat lega karena terbebas dari penyakit yang mengerikan ini. Mereka tak lagi murung karena harus dirawat selama 14 hari dan demam, sesak nafas, dan terancam ketakutan karena ganasnya virus covid-19. Namun setelah sembuh harus tetap menaati protokol kesehatan 10M dan memakai masker.
Mantan pasien juga wajib menjaga imunitas dengan mengkonsumsi makanan bergizi, minum air minimal 8 gelas sehari, dan berolahraga ringan. Jangan lupa juga untuk berjemur minimal 10 menit tiap pagi.
Peningkatan jumlah pasien corona yang telah sembuh adalah kabar yang sangat melegakan karena berarti kita bisa terbebas dari fase pandemi dengan lebih cepat. Banyaknya pasien yang telah sembuh menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani virus covid-19. Semoga jumlah pasien yang sembuh makin bertambah dan yang sakit akan terus berkurang.(Adita Wijayanti)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews