Pemerintahan Jokowi-MA’ruf terus berkomitmen melanjutkan Pembangunan infrastruktur. Selama tahun 2019, Pemerintah telah meresmikan sederet mega proyek infrastruktur guna menunjang daya saing bangsa.
Kiprah Presiden Jokowi memang tak perlu diragukan lagi. Terlepas dari pro dan kontra massa pendukungnya, Jokowi mampu membuktikan kinerjanya yang cukup mumpuni. Yang paling mencolok ialah di sektor infrastruktur. Pihaknya terus menggenjot proyek infrastruktur ini untuk mendorong daya saing Indonesia serta meningkatkan konektivitas.
Terdapat sejumlah alasan mengapa Presiden Jokowi terus mempertajam pertumbuhan infrastruktur. Salah satunya ialah sejalan dengan penciptaan lapangan kerja baru. Selain itu, infrastruktur juga diharapkan akan mampu menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau wilayah pulau Jawa. Pihaknya juga menambahkan, harus ada perbaikan khususnya di jaringan logistik melalui pembangunan infrastruktur. Yang kemudian disambungkan ke sentra-sentra produksi.
Tak hanya itu, Jokowi juga membangun sejumlah mega proyek seperti, MRT Jakarta, Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Lampung-Palembang, Tol Layang Jakarta-Cikampek dan juga yang lain.
Keberhasilannya ini patut diapresiasi. Pembangunan di sektor jalan dinilai cukup penting, karena mampu menghubungkan satu tempat dengan tempat lain secara lebih cepat.
Sebut saja proyek MRT Jakarta. Kependekan dari Mass Rapid Transit atau yang populer dengan Moda Raya Transportasi Jakarta telah diresmikan pada bulan Maret lalu. Antusiasme masyarakat menyambut moda teranyar tercermin saat hari pertama uji coba kendaraan massal ini. Sekitar 4.000 orang menjajal MRT secara cuma-cuma.
MRT Tahap I menghubungkan wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat dengan jarak tempuh 15.7 km. Dilengkapi oleh 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah), yakni Lebak Bulus, Cipete Raya, Fatmawati, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, Senayan, ASEAN, Istora Mandiri, Setiabudi Astra, Bendungan Hilir, Dukuh Atas BNI, dan juga Bundaran Hotel Indonesia.
Untuk tahap II akan melanjutkan jalur Selatan Utara. Yakni, dengan Bundaran HI sampai dengan Ancol melalui jarak tempuh 13.3 km. Tahap II akan mulai dibangun ketika tahap I telah beroperasi dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2020. Studi kelayakan untuk tahap inipun sudah selesai. Sementara untuk jalur Barat-Timur saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Jalur ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024 - 2027.
Warga Ibukota Jakarta patut berbangga hati karena pembangunan infrastrukturnya terus digencarkan. Namun bukan berarti daerah lain juga tak diperhatikan. Coba lihat proyek Tol Lampung - Palembang. Jalan bebas hambatan dengan Ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
Dengan jarak tempuh 189 kilometer (Km) ini telah diresmikan pada bulan November lalu. Kabar baik diresmikannya jalan tol ini ialah, perjalanan dari Lampung ke Palembang hanya 3 jam dari yang sebelumnya mampu memakan waktu hingga 10 jam. Keren kan?
Menariknya lagi, ruas tol sepanjang totalnya 189 km ini adalah jalan tol terpanjang yang pernah diresmikan oleh Presiden Jokowi. Ruas tol ini diharapkan bisa menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, juga dapat menciptakan perbaikan jaringan logistik yang lebih melesat lagi.
Beralih ke mega proyek dengan julukan jembatan Youtefa di Papua yang diklaim mampu meringkas perjalanan hingga 1 jam. Atau proyek dengan sebutan Palapa Ring yang mampu membuat daerah pelosok makin maju dengan konektivitas internetnya yang melesat. Proyek yang populer dengan nama tol langit ini sudah diresmikan dan dapat dinikmati.
Pembaruan proyek seperti pembangunan bandara untuk wilayah pelosok juga tak luput dari Jokowi. Jalur-jalur vital yang hanya bisa dilalui pesawat udara atau heli juga dibangun, guna mendukung mobilitas warga di sekitar wilayah tersebut.
Atau tengok jalur tol yang dibangun di sejumlah wilayah Jawa. Yang awalnya dicibir ternyata sekarang ini cukup diakui kehadirannya. Jalan bebas hambatan yang digagas dan dibangun Jokowi ini merupakan terobosan untuk mencapai tempat-tempat terpencil sekalipun. Termasuk meningkatkan pendistribusian logistik yang di butuhkan masyarakat.
Bahkan, Jokowi siap gandeng negeri matahari terbit guna membangun infrastruktur di Nusantara lebih maju dan pesat lagi. Jepang negara kecil namun cukup mumpuni di berbagai sektor inipun mendukung upaya Jokowi untuk membangun kembali Indonesia.
Gebrakan demi gebrakan yang ditunjukkan Jokowi bukan tanpa alasan. Dirinya berkomitmen penuh untuk mewujudkan stabilitas nasional hingga pemerataan ekonomi dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Maju terus Jokowi!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews