Lembaga Internasional Apresiasi Pembangunan Jalan Desa

Senin, 25 Februari 2019 | 06:00 WIB
0
397
Lembaga Internasional Apresiasi Pembangunan Jalan Desa

Saat menjadi keynote speaker dalam Lecture Series on Indonesia's Maritime Diplomacy: The Current Challenges di Auditorium Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Jumat (22/2/2019), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pembangunan jalan desa sepanjang 191.000 km dari dana desa merupakan pencapaian.

Adapun 191.000 km tersebut merupakan data capaian sampai Agustus 2018 dari dana desa yang dialokasikan ke sekitar 74.953 desa. Luhut bahkan menyebutkan pencapaian tersebut sempat membuat Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chavez dan Presiden Bank Dunia, Jim Yong-kim tak percaya lantaran belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka tak membayangkan pemerintah bisa menyalurkan dana desa ke seluruh daerah.

Luhut menyatakan pemberian dana desa itu menuai pujian dari World Bank karena dapat meningkatkan perekonomian daerah, mengurangi kemiskinan, hingga memperkecil rasio Gini.
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Presiden Jokowi merinci sejumlah infrastruktur desa sudah dibangun, antara lain 58.000 unit irigasi, 8.900 pasar desa, 24.000 posyandu, dan 1,1 juta meter jembatan.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar sempat mengkritik klaim Jokowi yang mengungkapkan tentang pembangunan jalan desa sepanjang 191.000 km.

Sebelumnya, pada Mei 2018, keberhasilan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga mendapat pujian dari dua lembaga internasional ternama. Kedua lembaga tersebut adalah International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang berpusat di Roma, Italia, dan Food and Agriculture Organization (FAO), yang merupakan salah satu organisasi di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Apresiasi tersebut disampaikan IFAD dan FAO ketika Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, tampil sebagai pembicara utama dalam Konferensi Internasional dengan tema “Rural Inequalities: Evaluating Approaches to Overcome Disparities” di Roma, Italia, Rabu (2/5/2018). Seminar ini diikuti oleh perwakilan dari 23 negara, badan-badan internasional, dan lembaga-lembaga donor.

Menteri Eko mengatakan, IFAD dan FAO mengapresiasi dan mendukung model pembangunan pedesaan di Indonesia yang menggunakan Dana Desa, terutama untuk Prukades (Program Unggulan Kawasan Pedesaan). Dana desa tersebut menjadi pendorong untuk menunjang aktivitas ekonomi serta peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Pihaknya menyebut akan terus bergerak untuk memberantas kemiskinan di pedesaan dengan kebijakan itu.

Pembangunan jalan desa sepanjang 191.000 km dari dana desa merupakan program nyata, bukan hasil rekayasa politik. Keberhasilan pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla membangun desa patut mendapat apresiasi. Selama pemerintahannya, Jokowi memang terlihat terlalu fokus dalam pembangunan insfrastruktur.

Ia sering dikritik karena dianggap banyak menghabiskan anggaran di sektor tersebut. Membuat harga BBM menjadi mahal dan APBN kerap kali defisit. Tapi perspektif jangka panjang Jokowi memang tidak selalu bisa dilihat hasilnya secara langsung.

Investasi Jokowi dalam pembangunan infrastruktur terbukti meningkatkan taraf kehidupan rakyat. Secara perlahan tapi pasti program-program yang ia canangkan terbukti memberikan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena itulah program – program Jokowi memang pantas untuk menuai apresiasi dan pujian.

***