Pada sebuah kesempatan, tepatnya di acara dialog “Bu Mega Bercerita” yang bertempat di Kantor DPP PDI Perjuangan (Senin, 07 Januari 2019), Megawati Soekarnoputri mengungkap sebuah janji yang pernah beliau sampaikan kepada sang ayah, Bung Karno, saat proklamator masih hidup.
Janji ini beliau ungkap ketika seorang peserta acara bernama Camelia menanyakan kepadanya tentang mimpi dan keinginannya yang belum terwujud.
Sambil terisak dan mengeluarkan air mata, Megawati menjawab, “One day, you will come back again.” Beliau melanjutkan, “Ini tinggal sebentar lagi saja.”
Sebelum mengutarakan hal itu kepada si penanya, Megawati mengatakan bahwa sebenarnya ada banyak mimpi yang belum terwujud. Di antara mimpi-mimpi itu, satu hal yang beliau harapkan, yakni bagaimana anak-anak negeri sekarang dan kelak tetap menghargai jasa-jasa para pahlawan.
Dalam pembicaraannya, Megawati menjabarkan bagaimana sosok dan jasa Bung Karno yang ingin dihapuskan dari ingatan publik oleh penguasa orde baru.
Megawati merasa prihatin, sedih dan bahkan kecewa. Bagaimana tidak, penguasa orde baru pada waktu itu ternyata belum puas dengan hanya menggulingkan Bung Karno dari kursi kekuasaan. Penguasa otoriter tersebut juga bernafsu melenyapkan segala kenangan terkait Bung Karno.
Sejarah mencatat, nasib Bung Karno sangat tragis. Sang Penyambung Lidah Rakyat terpaksa harus menyandang status sebagai tahanan politik hingga akhir hidupnya.
Bagi Megawati, Bung Karno merupakan sosok pejuang kemerdekaan yang mampu mempersatukan seluruh wilayah nusantara dan masyarakatnya yang beragam menjadi satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bung Karno adalah pahlawan yang harus dikenang dan dihormati, setara dengan perlakuan mulia yang juga diberikan kepada para pejuang lainnya.
Maka pada acara yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT ke-46 PDIP di atas, Megawati menegaskan tidak ingin anak cucunya melupakan jasa para pahlawan.
“Anak dan cucu saya, kalau saya nyekar, ada makam pahlawan yang anonim. Ndak ada yang memberi bunga ke mereka. Saya suruh anak cucu saya ke sana untuk menyebar bunga. Mereka tanya kenapa? Saya katakan para pahlawan itu telah mengorbankan dirinya, tanpa diketahui namanya. Maka siapa pun dia, kamu harus beri kehormatan,” ujar Megawati.
Kiranya harapan Megawati ini juga tetap menjadi harapan dan perjuangan seluruh anak bangsa. Tanpa penghargaan terhadap para tokoh yang pernah berjasa, generasi bangsa bisa lupa diri.
Kembali ke janji Megawati kepada ayahnya. Apa sesungguhnya maksud dari “One day, you will come back again”?
Tafsiran bisa banyak dan beragam. Namun kalau dipahami lebih dalam, maksudnya adalah meskipun akhirnya Bung Karno harus meninggalkan dunia fana dan tidak memperoleh perlakuan yang layak, sinar Bung Karno mustahil sirna. Kenangan manis dan jasa-jasa besarnya terhadap rakyat Indonesia akan tetap hidup.
Janji yang Ditepati
Sekitar 16 tahun setelah Bung Karno wafat, Megawati memutuskan untuk masuk ke dunia politik. Jabatan karir pertamanya sebagai wakil ketua PDI (sebelum akhirnya menjadi PDIP) Cabang Jakarta Pusat. Setahun kemudian, beliau menjabat sebagai anggota DPR RI.
Bukan tanpa alasan, Megawati yang ikut dibesarkan dengan asupan pengetahuan dan pengalaman politik oleh ayahnya, itulah pendorongnya.
Tempaan keras dari luar dan dalam setia menjadi teman hidup Megawati setiap saat, hingga akhirnya beliau mengemban amanah sebagai pucuk pimpinan partai yang pertama kalinya melalui Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya pada 1993.
Berbekal keuletan dan kemampuan memimpin, pada 1999, Megawati terpilih menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid.
Waktu pun berpihak, pada Sidang Istimewa MPR 23 Juli 2001, Megawati dinobatkan sebagai presiden. Beliau berhasil menapak jejak ayahnya, Bung Karno.
Karir Megawati cemerlang. Beliau sukses menunaikan janjinya kepada sang ayah. Mendiang proklamator pasti puas dan bangga.
Jabatan presiden berakhir dan Megawati tetap dipercaya memimpin partai hingga saat ini. Di bawah kendali beliau, kehidupan partai konsisten diarahkan seturut semangat dan ideologi Marhaen, roh Bung Karno.
Lalu apa yang dimaksud Megawati, “Ini tinggal sebentar lagi saja” itu?
Mari sepakat dengan ini: Megawati ingin agar perjuangan Bung Karno mempersatukan Nusantara dan masyarakat beragam di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia terus terpelihara.
Janji Megawati kepada Bung Karno adalah janji seluruh rakyat Indonesia. Janji yang harus ditepati sampai kapan pun.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews