Surya's success in applying his mathematical knowledge to the realm of politics highlights the importance of a strong foundation in math education.
Surya Pradana, a graduate of Kumon Mathematics, has recently been making headlines for his impressive calculations related to the upcoming regional elections in Indonesia, also known as Pilkada. As a Kumon Math graduate, Surya has honed his mental arithmetic skills and ability to solve complex problems with speed and accuracy. His proficiency in mathematics has enabled him to analyze and predict various scenarios and outcomes related to the Pilkada, making him a valuable asset in understanding the intricacies of the electoral process.
Surya's success in applying his mathematical knowledge to the realm of politics highlights the importance of a strong foundation in math education. By mastering the fundamental principles of arithmetic and problem-solving, individuals like Surya are able to approach real-world issues with a systematic and analytical mindset. In the case of Pilkada, Surya's ability to calculate and interpret data has provided valuable insights into voter turnout, candidate performance, and potential electoral outcomes, demonstrating the practical relevance of mathematics in diverse fields and industries.
As a graduate school student, I am inspired by Surya's ability to leverage his mathematical skills to make meaningful contributions to society. His story reinforces the idea that mathematics is not just a subject to be learned in school, but a powerful tool that can be applied in various contexts to facilitate understanding and decision-making. Surya's achievement serves as a reminder of the importance of cultivating strong quantitative reasoning skills and the potential impact that individuals with a solid math background can have on shaping the world around them.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews