Oleh : Arizka Dwi
Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah Konstitusi memiliki kekuatan hukum yang mengikat bagi seluruh warga negara dan lembaga negara yang harus dihormati oleh semua pihak tanpa terkecuali. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat demokrasi dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Putusan yang dikeluarkan oleh MK memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan final. Artinya, setelah putusan tersebut dibacakan, tidak ada lagi proses hukum yang dapat dilakukan untuk mengubah atau membatalkannya kecuali melalui proses yang ditetapkan oleh undang-undang atau peraturan MK sendiri. Oleh karena itu, putusan MK harus diterima dan dihormati oleh semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga negara, dan masyarakat umum.
Penerimaan terhadap putusan MK merupakan cermin dari kematangan demokrasi dan penghormatan terhadap kedaulatan hukum. Meskipun ada pihak yang mungkin tidak setuju dengan putusan tersebut, namun dalam sebuah negara hukum, kewenangan MK untuk menjalankan fungsi konstitusionalnya harus dihormati dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Penolakan atau ketidakpatuhan terhadap putusan MK hanya akan mengancam stabilitas hukum dan demokrasi dalam negara.
Pengamat politik Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan semua kalangan agar dapat menerima apapun putusan hakim konstitusi dalam perkara sengketa Pemilu 2024. Apapun keputusan MK tentu harus diterima semua pihak secara besar hati, lapang dada, dan legawa. Karena putusan MK merupakan putusan final dan mengikat.
Meskipun ada pihak yang tidak setuju dengan putusan tersebut, namun dalam sebuah negara hukum, kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menjalankan fungsi konstitusionalnya harus dihormati dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Penolakan atau ketidakpatuhan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi hanya akan mengancam stabilitas hukum dan demokrasi dalam negara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah menghormati putusan MK yang dibacakan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada Senin 22 April 2024 tersebut serta seluruh pihak untuk bersatu dan bersama-sama membangun negara Indonesia.
Putusan Mahkamah Konstitusi haruslah dianggap sebagai penentu akhir yang harus dihormati oleh semua pihak. Hal ini merupakan esensi dari sistem hukum yang berdasarkan atas prinsip supremasi hukum. Kita harus memiliki kepercayaan bahwa Mahkamah Konstitusi telah melakukan tugasnya dengan penuh integritas dan keadilan, tanpa pandangan politik atau kepentingan pribadi.
Kepala Badan Pertanahan Nasional, Mayor Inf. (Purn) H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc.,M.P.A.,M.A mengatakan keputusan MK bersifat final dan mengikat menjadi dasar dan pijakan bagi KPU dalam menetapkan pemenangan Pilpres 2024.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA), Aminullah Siagian mengatakan agar semua pihak mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) untuk pilpres 2024. Sebab, proses sidang PHPU untuk pilpres 2024 di MK sudah sesuai dengan aturan dan melalui tahapan. Apa pun yang menjadi keputusan MK wajib diterima.
Keseluruhan, sikap terbuka dan lapang dada terhadap putusan Mahkamah Konstitusi adalah fondasi yang penting dalam memperkuat demokrasi kita. Dengan menghargai keputusan lembaga penegak hukum, kita memastikan bahwa nilai-nilai demokrasi serta masyarakat penting untuk memastikan informasi yang ada agar tidak terpengaruh oleh isu-isu miring yang dapat merusak persatuan bangsa Indonesia.
Putusan Mahkamah Konstitusi haruslah dianggap sebagai penentu akhir yang harus dihormati oleh semua pihak. Hal ini merupakan esensi dari sistem hukum yang berdasarkan atas prinsip supremasi hukum. masyarakat harus memiliki kepercayaan bahwa Mahkamah Konstitusi telah melakukan tugasnya dengan penuh integritas dan keadilan, tanpa pandangan politik atau kepentingan pribadi.
Menerima putusan Mahkamah Konstitusi dengan lapang dada bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti kedewasaan politik dan kepatuhan terhadap aturan hukum. Ini adalah momen bagi seluruh masyarakat untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap nilai-nilai demokrasi dan keadilan. Dengan menerima putusan tersebut, kita menghormati proses demokratis yang telah kita bangun bersama.
Setiap pihak memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan mengajukan banding dalam batas-batas hukum yang ditetapkan. Namun, dalam akhirnya, keputusan Mahkamah Konstitusi harus dihormati sebagai otoritas tertinggi dalam menyelesaikan sengketa pemilu.
Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengikat dan final adalah pilar utama dalam menjaga kedaulatan hukum dan memastikan keadilan bagi semua pihak dalam sebuah negara. Penerimaan terhadap putusan tersebut merupakan bukti nyata dari kematangan demokrasi dan penghormatan terhadap sistem peradilan yang berlaku. Oleh karena itu, semua pihak harus bersedia menerima putusan Mahkamah Konstitusi dengan lapang dada demi kepentingan bersama dan kestabilan hukum negara.
)* Penulis merupakan pengamat politik dalam negeri.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews