Apa boleh buat. Kita memang bodoh hingga rela di bodoh-bodohi dengan jargon selangit berbau nasionalisme. Padahal ada lubang besar di sana. Kita belum pintar. Kita cuma pintar antar air ke IKN.
Beberapa Minggu terakhir kena prank soal feshen-feshenan di Paris yang bener-bener memperlihatkan kepandiran yang hakiki. Sangat khas Indonesia.
Kenyataannya, ibarat ada pasar malam. Kita tuh gak ikut panggung utama. Digubris juga kagak. Kita cuma berada di pinggirannya. Sekelas dengan pedagang cilok , siomay, baso bakar dan assories handphone.
Semua itu karena kepandaian yang ngajak ikut pameran dengan bahasa berbunga- bunga sampai dekraft kepincut dan narik peserta lain. Mereka yang pandir itu terpesona dengan kata mengharumkan Indonesia.
Kita orang Indonesia harus patriotis. Apalagi tampil di ajang bergengsi kayak di Phariii.. sambil dicadel-cadelin ngomongnya. Sebut Paris itu kampungan pisan bestie. Dan keborokan itu terbongkar sudah. Beberapa pemilik brand di prank yang telanjur boong buru- buru minta maaf dan mengatakan miskomunikesyen. Kondone..
Ada yang ngeles: kita dah berbuat banyak untuk Indonesia loh.. kamu udah kasih apa. Jawaban yang paling tepat: berbuat apa saja agar Indonesia gak diboongin dan diketawain. Gak kayak elo. Yang jadi tangan kamarentah juga berkelit sana sini yang intinya: Kita tuh sebenarnya dagang cilok di pasar malem di Paris.. ehh Phariii...
Jadi maafken ya.. termasuk hadirnya produk pemutih yang salah kamar. Mister .. Madam ... pemutih .. whitening.. mister.. Silahkan kakak... Coba aja dulu kakak.. Tanya tanya juga boleh. Darlin' I am already white and my name is Mr. White.. would you care to promote your product to Mr. Black? Wong bule kok disuguhi pemutih.. apa gak ketawa pontang panting mereka. Oh gak lah, tawa menghina mereka dah kita sumpel kok pake ayam gepruk.
Di atas adalah kisah nyata prank yang buat kita ngenes, sedih, tertawa dan tepok jidat.
Berapa kita mudah dibodohi dan berlaku bodoh. Dan sekarang muncul kehebohan lainnya. Kita lagi-lagi kena prank soal Ibukota Negara atau IKN. Saya sudah posting kalo nama Nusantara itu ditakutkan kabotan jeneng jadi bisa kena tulah. Eh kok ndilalah sasmita ( tanda) itu tekan ( datang).
Kita bungah ( bangga) ketika opung Luhut woro-woro SoftBank Group Dari Jepun akan bangun Ibukota Nusantara Hadiningrat jadi semart siti lengkap dengan infrastruktur Internet of Things nomor wahid di dunia. Untuk itu Softbank siap gelontorkan Dana 100 milyar dollar atau Seribu Empat Ratus Tiga Puluh Dua Trilyun Rupiah (1,432 T).
Akehe rek... Tapi itu katanya Opung Luhut lho. Nah Pak Jokowi, Bapak infrastruktur kita langsung bikin woro-woro bikin Tim pengarah pembangunan ibukota baru kita tercinta itu.
Presiden Joko Widodo menunjuk CEO SoftBank Masayoshi Son sebagai anggota komite pengarah proyek tersebut. Nama putra mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga menduduki jabatan serupa.
Wuihhhh...
Tapi nyatanya apa? Jumat 11 Maret 2022, Softbank bilang: Maaf ye kengkawan.. ane kagak jadi inpes di Nusantare.. eh Nusantara Noh, presrilis kite nyang ane kirim ke Nikkei
Bunyinye gini nih: "Kami tidak berinvestasi dalam proyek ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund," kata SoftBank dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Nikkei Asia, pada Jumat (11/3/2022).
Lah si Jepun itu inpes di mana. Walah, gak tahunya dia inpes di PT GoTo, kerja bareng Gojek ama Tokopedia. Softbank kini jadi Salah satu pemilik saham di GoTo yang -- katanya-- bentar lagi mau IPO. Sangat bisa jadi Softbank ngeprank di IKN Nusantara Hadiningrat itu cuma buat mulusin dia jadi pemegang saham GoTo..
Lah emang salah dia inpes di GoTo. Jelaslah gak salah karena aman sampai 300 tahun. Kenapa? Karena Telkomsel sudah inpes di GoTo mas bro sebesar Rp6,4 Trilyun berupa obligasi tanpa bunga. Mantepkan.. jelas mantep. Liat dulu dong siapa Komisarisnya yang pegang 1 milyar saham di GoTo. Yakni: Boy Thohir, abang menteri BUMN kita tercinta Eric Thohir.. yang makin tajir karena pegang proyek trilyunan di sana sini.
Jadi untuk kelas orang goblok seperti kita, langkah Softbank udah bener. Ngapain gua susah-susah inpes di IKN kalo gua dah dapet cuan ratusan milyar sehari. Apalagi ada orang gede di sana. Jadi kita sekarang kena prank lagi. Dari mulai inpes saham bodong, inpes Elon Musk di batu batere, paris-parisan sampai pengumuman zonk Softbank buat Nusantara City..
Apa boleh buat. Kita memang bodoh hingga rela di bodoh-bodohi dengan jargon selangit berbau nasionalisme. Padahal ada lubang besar di sana. Kita belum pintar. Kita cuma pintar antar air ke IKN. Persis kayak salah satu prosesi midodareni mantenan Jawa dimana untuk upacara mandi kembang, airnya harus dari tujuh sumber.
Kita baru sampai di situ saudara. Masih tradisional di antara para kadal. Agar Nusantara Hadiningrat tidak kena tulah (lagi) dan Pak Presiden Joko Widodo bisa laksanakan upacara HUT RI di 2024 nanti.
Dengan jabatan yang diperpanjang....
Ealahhhh...
Digobloki lagi kita, bestieeeee....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews