Jika mau menengok ke belakang, maka KKN di Pertamina, PTPN, Pupuk, dan sebagainya – yang ET sedang bersih-bersih – akan membuka kedok kejahatan masa lalu yang luar biasa.
Game Changers muncul. Luhut Binsar Pandjaitan adalah benteng Presiden Jokowi sejak lama. Dialah yang membawa keseimbangan di Golkar. LBP merontokkan Jusuf Kalla. Golkar sepenuhnya mendukung Jokowi.
LBP jadi game changer bagi Jokowi Saat Prabowo sulit didekati, LBP menjadi pengubah suasana. Jokowi naik kuda bersama Prabowo di Hambalang. Politik persahabatan sipil, Jokowi, menghormati Jenderal TNI Prabowo. Prabowo pun tegak lurus ke LBP. Cairlah hubungan politik Jokowi-Prabowo.
Muncul Sri Mulyani Indrawati. Dia game changer di bidang ekonomi. Musuh Cendana. Oposan SBY. Tegak lurus ke World Bank dan Amerika Serikat. SMI mampu menyelamatkan Indonesia dari carut-marut fiskal. SMI piawai soal pengelolaan utang luar negeri dan dalam negeri pemerintah Indonesia. Tanpa SMI, Jokowi akan pincang.
Di dunia internasional. Menlu Indonesia Retno Marsudi. Dia bukan era menlu flamboyant, ganteng, dan bahasa Inggris lancar tapi otak kosong. Era menlu bego diakhiri oleh Jokowi. Retno diplomat top.
Maka tak ada lagi Presiden Jokowi difoto di paling ujung. Jokowi selalu di deretan depan dan tengah dalam foto resmi para pemimpin negara. Tidak seperti SBY, foto nyempil di belakang atau pinggir.
Erick Thohir. Periode Jokowi pertama adalah kekuasaan klan konglomerat lama. Dengan komandan Rini Soemarno. Dari sini LBP sudah berperan. Boy Thohir juga sudah malang-melintang. Di tambang, di mineral, di energi fosil, dan di perdagangan dan industri. Hulu sampai hilir. Rakyat bahagia menonton tonil kenikmatan politik, drama Korea lewat Rizieq Shihab, FPI, HTI. Sementara BUMN menjadi santapan kenikmatan duniawi, duit bejibun, di tangan orkestrasi besar para konglomerat.
Jokowi gerah. Disingkirkanlah Rini Soemarno. Meski jelas PDIP tersentak. Erick Thohir masuk. Borok korupsi, inefisiensi, pemborosan, kongkalikong, disikat habis oleh ET. Jokowi menggandeng skondan paling top: Ahok ke Pertamina. Komut rasa Dirut. Ahok disokong ET sebagai bos BUMN.
ET bersih-bersih di Garuda, Aneka Tambang, PTPN, Kimia Farma, dan farma-farma sarang KKN dan penipu. Sampai alat PCR dan test antigen saja dipakai ulang; mental korup yang ET harus babat. Belum lagi para teroris berkeliaran di BUMN. ET memang cerdas, dia memancing dengan AKHLAK.
Dari situlah dipetakan kegilaan para teroris di BUMN. Muncullah slogan K3: Utamakan Sholat dan Keselamatan Kerja. Kalau bukan pekerjaan kaum radikal dan teroris apa lagi? ET harus benahi yang begini.
ET mampu menjadi game changer dengan slogan AKHLAK. Densus 88 dan BNPT mengendus gerakan aktivitas pragmatis AKHLAK, hingga kaum idiot teroris dan HTI, FPI di BUMN bersorak, serasa mendapatkan angin. Aktivitas terorisme di BUMN terpetakan. Para teroris ditangkap di Krakatau Steel, Kimia Farma, dan teroris BUMN lain yang ditangkap di Makassar.
Nah, akibatnya kini benteng-benteng Jokowi ini sedang diserang oleh seluruh kepentingan para bohir. Apalagi munculnya Andika Perkasa membuat game cahnger Jokowi bertambah.
Maka muncullah Isu PCR, APD, Bansos. Ini digunakan oleh musuh-musuh politik Presiden Jokowi untuk kepentingan yang para tersingkir. LBP dan ET paling disorot. Padahal jelas keduanya berasal dan sejak lama keluarga bisnis. Apa salahnya berbisnis, asal tidak mencuri.
Lalu, fakta lainnya adalah pelaku bisnis PCR, antigen, APD, 80% adalah swasta – selebihnya dikontrol BUMN. Artinya, yang menikmati keuntungan bukan hanya perusahaan terafiliasi ke LBP dan ET. Banyak ke anggota DPR. Maka, anteng.
Apa lalu bisnis diberikan ke SBY atau Jusuf Kalla, agar LBP dan ET gigit jari, agar kaum kadal gurun dan media Tempe diam? Keluarga, yayasan, bisnis entitas ET dan LBP punya hak bekerja; bukan lantas harus diberikan semua ke Jusuf Kalla, Cendana, dan SBY.
Jika mau menengok ke belakang, maka KKN di Pertamina, PTPN, Pupuk, dan sebagainya – yang ET sedang bersih-bersih – akan membuka kedok kejahatan masa lalu yang luar biasa. ET mendorong bersih-bersih di Garuda. Bahkan ET akan menghancurkan Garuda kalau perlu, dengan tekanan kuat aliansi SBY; Chaerul Tanjung. ET bahkan mendorong pengungkapan korupsi di Garuda.
Ninoy Karundeng.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews