Orang dengan posisi X di masyarakat, belum tentu punya kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh pemegang posisi X tersebut.
Aku tidak bisa tidak menyimpulkan bahwa statement ibu-ibu KPAI "renang di kolam bersama cowok bisa hamil" itu tidak menyimpulkan keseluruhan kualitas pola pikirnya. Alias, ya "begitulah" kapasitas berpikir beliau. Sebab, SATU sampel berupa pernyataan yang keluar dari diri seseorang pun, sudah cukup untuk mewakili/menggambarkan seluruh isi kepalanya.
Orang dengan pola pikir yang kualitasnya demikian, kok bisa diterima (atau direkrut) sih ke lembaga pemerintah sebesar KPAI?
Ini MEMBUKTIKAN satu lagi fakta suram yang baru kupahami setelah jadi orang dewasa: Belum tentu mereka-mereka yang duduk sebagai bos/aparat/pejabat itu kualitasnya setara dengan posisi yang didudukinya. Alias, kalau jadi komioner KPAI, sebenarnya dia BELUM TENTU layak ada di sana.
Bos belum tentu lebih capable, lebih mampu, lebih hebat dari bawahannya.
Orang dengan posisi X di masyarakat, belum tentu punya kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh pemegang posisi X tersebut.
Lantas, kalau BUKAN kemampuan atau kapabilitas, apa dong sesungguhnya yang membuat seseorang mendapatkan posisi atau hal tertentu? Banyak, sebagian faktornya adalah:
- Orang tersebut likeable/disukai.
- "Orang dalem"/kecenderungan pemangku otoritas sebelumnya pada dia/nepotisme. (you know what I mean).
- Orang tersebut pandai dalam "menjual dirinya" di mata orang yang penting (plis jangan mikir aneh-aneh). Alias jago marketing dan membranding image diri sendiri, dengan segala resource yang tersedia di zaman ini.
Dosenku yang studi S3 Psikologi di Jepang, Dr. Cahya, pernah mengatakan "Rasionalitas yang paling tinggi pun akan kalah oleh like dan dislike (tendensi suka dan tidak suka)".
Sepertinya yang beliau katakan--walaupun terkesan suram--itu benar. Menurutku, realita yang terjadi memang demikian.
Maka...
Tidak heran jika orang lebih mementingkan MEMOLES REPUTASI, daripada meningkatkan KUALITAS DIRI yang ASLI.
Memilih jalan yang lebih mudah: pencitraan supaya dianggap pintar/mampu, daripada berjuang untuk jadi pintar/mampu BENERAN.
Selamat datang di dunia orang dewasa.
- Asa Firda Inayah
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews