Pentolan FPI yang tak pulang – pulang Habib Rizieq tampak hadir dalam pemakaman salah satu Ulama Kharismatik Asal Indonesia KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Al Ma’la Mekah. Dalam jagat media sosial kemudian menyebutkan bahwa Habib Rizieq lah yang memimpin pembacaan doa pemakaman.
Hal tersebut lantas dibantah oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, ia juga menuturkan bahwa Habib Rizieq Shihab telah melakukan penyerobotan doa.
Agus pun tidak menampik bahwa salah seorang yang turut hadir dalam kerumunan tersebut adalah Habib Rizieq, namun ternyata, Habib Rizieq malah berada di lubang makam yang salah.
Dirinya juga mengaku melihat Habib Rizieq yang hadir sejak awal dan berkerumun di lubang yang salah.
Ia juga mengaku telah menggotong langsung jenazah Mbah Moen bersama santrinya yang bernama Muhlsin dan KH Syarif Rahmat. Saat jenazah hendak diturunkan ke liang lahat, tampak banyak orang yang ingin berebut untuk dapat menyentuh keranda.
Kemudian terdengar seseorang yang membacakan talkin setelah proses pemakaman Mbah Moen selesai. Setelah itu, Habib Rizieq langsung membacakan doa dengan suara keras.
Tanpa ada rasa malu dan tanpa adanya aba – aba, Habib Rizieq lantas membacaa talkin dengan suara yang keras.
Apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq disesalkan oleh Agus, dimana tanpa adanya koordinasi membacakan doa di pemakaman Mbah Moen. Menurutnya hal tersebut jelas sangatlah tidak etis
Dalam suasana berduka, Agus pada dasarnya tidak melarang orang berdoa di makam kiai NU tersebut. Ia memang tidak mempersoalkan ada orang yang berdoa di Makam Mbah Moen, namun bagaimanapun juga ada budaya NU yang sudah semestinya dihormati oleh semua pihak.
Pemakaman tersebut dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Sementara yang memimpin doa adalah Sayyid Ashim bin Abbas bin Alawi Al – Maliki, yang merupakan sosok ulama terkemuka di Mekah.
Ketua MPR Zulkifli Hasan juga sempat memberikan sambutan atas nama rakyat Indonesia, sebelum jenazah dibawa ke Masjidil Haram untuk dishalatkan dan selanjutnya dimakamkan di Ma’la.
Derajat Mbah Moen bisa kita lihat dengan keistimewaan beliau karena bisa dimakamkan di dekat makam istri nabi dan para keluarga serta sahabat. Selama hidupnya Mbah Moen sangatlah menghormati guru – gurunya dan menjaga tali silaturahim dengan keturunan gurunya.
Sebelum wafat beliau bahkan sempat bertemu dan mereka jugalah yang turut membangu proses pemakaman Mbah Moen di Ma’la. Hal ini tentu menunjukkan bahwa Mbah Moen merupakan sosok yang menghormati dan dihormati banyak orang.
Dalam budaya NU, ulama kalau disuruh berdoa masih menerapkan rasa sungkan, dimana yang senior biasanya yang didorong untuk berdoa dan kiai – kiai yang junior mendampingi. Tentu akan menjadi sesuatu yang tidak etis jika ada seseorang main serobot untuk berdoa tanpa izin shahibul bait yang bertanggunjawab mulai dari perizinan hingga pemakaman seorang yang sangat dihormati oleh Umat Islam di Indonesia.
Apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq tersebut ternyata banyak diberitakan dan diamplifikasi oleh kawan – kawannya. Seperti apa yang diberitakan oleh CNN dimana pihaknya menurunkan berita kalau Rizieq memimpin doa di pemakaman Mbah Moen.
Berita tersebut tentu akan menimbulkan keheranan, muncul pula asumsi apakah memang Rizeq merasa bahwa dirinya menjadi seseorang yang penting sehingga berulah demikian, atau hal tersebut hanya upaya untuk mencari perhatian publik saja.
Jika aksi Habib Rizieq tersebut disebabkan oleh rasa kangennya untuk dihormati oleh orang lain atau kangen menjadi sorotan, tentu Ia bisa pulang saja ke Indonesia dan menjadi ‘raja’ bagi para simpatisannya.
Selain itu Habib Rizieq juga dikabarkan salah liang lahat, Agus telah mengkonfirmasinya bahwa Habib Rizieq sempat berdiri di liang yang salah, kemudian pindah tempat dan masuk ke tengah kerumunan ketika menyadarinya.
Agus mengetahui betul nomor liang lahat untuk Kiai panutan tersebut, menurutnya, makam Mbah Moen dipastikan berada di posisi yang sangat strategs di Kompleks Pemakaman Ma’la.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews