Tanggal 25 Desember 2019. Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat Natal live di seluruh stasiun televisi, dan 11 juta umat Islam 212 tidak akan ada yang berani memprotes Presiden Prabowo, apalagi mengkafirkan Presiden Prabowo. Cari mati kalau sampai berani mengucapkan kata-kata keji kepada Presiden pilihan ijtima Ulama.
Tahun 2019. Presiden Prabowo, dengan Hasjim Djojohadikusumo, secara penuh membuka izin dan mengawal pembangunan gereja di Cilegon dan gereja-gereja di seluruh penjuru Nusantara yang selama ini disegel, dan 11 juta umat Islam 212 akan terkencing-kencing jika sampai berani memprotes Presiden Prabowo.
Tahun 2019. Presiden Prabowo, bersama Hasjim Djojohadikusumo, men-sah-kan, bahwa Negara secara resmi, memberi perlindungan hukum penuh, terhadap kebebasan beragama kepada umat Syi'ah, Ahmadiyah, Kristen dan minoritas lainnya.
Tidak akan ada lagi kekerasan Cikeusik, Sampang, atau kasus pembakaran vihara dan kasus Meiliana, karena presiden dari kalangan militer tidak pernah membiarkan terjadi instabilitas di negaranya.
Dan 11 juta umat Islam 212 tidak akan punya nyali mempertanyakan keputusan Presiden Prabowo. Ijtima Ulama pun akan bungkam. PKS dan PAN sebagai partai Islam juga akan diam. Semua akan tunduk di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Bahkan siapapun elemen Islam yang punya nyali menggemakan khilafah /negara Islam, bisa dihabisi dalam semalam.
Negara 1.000% stabil. Tidak lagi berisik.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews