Kampanye akbar dengan semangat memutihkan GBK ini berlangsung meriah, bahkan massa padat hingga ke luar GBK. Acara selesai pukul 10.30 WIB.
Setiap insiden terkandung isyarat, boleh percaya boleh juga tidak. Begitu juga setiap peristiwa terkandung berbagai hikmah, kalau ini harus dan pasti kita meyakininya.
Saat sedang berorasi dalam Kampanye Akbar bersama Prabowo, di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu, 7/04/2019 yang lalu, sebelum gilirannya Prabowo berpidato, Sandi mendapat giliran terlebih dahulu.
Baru saja Sandi bersiap pidato sekitar pukul 06.50 WIB. Sebelum berpidato, Sandi meminta pendukung untuk duduk dengan nyanyian.
"Yang di panggung duduk... Yang di panggung duduk... Yang di panggung duduk... Prabowo Sandi.. Prabowo Sandi... Prabowo Sandi..." nyanyi Sandi.
Saat itulah terjadi insiden kecil, Sandi dilempar dengan Botol air mineral plastik, dari arah pendukung Kampanye, tidak diketahui siapa oknum yang melakukan pelemparan tersebut, Laskar FPI pun berusaha mencari siapa pelakunya.
Untung saja Botol tersebut tidak mengenai Sandi, tapi jatuh tidak jauh di sampingnya. Tentunya ini bukan kejadian yang bisa dianggap biasa, karena ini Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, artinya ini adalah hajatan besar Prabowo-Sandi dan pendukungnya.
Menjadi aneh karena Sandi dilempar Botol oleh pendukungnya sendiri. Apakah ada penyusup di antara pendukung Prabowo-Sandi? Sangat kecil kemungkinannya, karena dalam kerumunan yang begitu luar biasa, berani menyusup, itu nekad sekali.
Mungkin Sandi sangat sadar bahwa Dalam sekian banyak orang yang mendukunhnya, tetap ada yang tidak menyukainya saat itu, bisa jadi penampilan Sandi yang kurang menarik, bisa juga karena faktor kelelahan, sehingga muncul reaksi saat melihat aksi Sandi yang tidak menarik.
Pesan dari botol yang dilempar dari arah pendukung kampanye bisa saja diartikan bahwa ingin segera orasi dimulai, atau sebaiknya, agar Sandi segera turun dan tidak perlu beraorasi.
Seperti biasanya dalam setiap pertunjukan yang tidak menarik, artisnya ditimpuki oleh penontonnya.
Mungkin ini pengalaman pertama yang dialami Sandi selama masa Kampanye, dimana ada pendukungnya yang melemparkan Botol kearahnya. Ini adalah sebuah insiden yang sangat tidak mengenakkan.
Kalau seorang Artis yang sedang melakukan pertunjukan, tiba-tiba dilempari penonton, pastinya langsung mawasdiri, dan berusaha kembali untuk merebut hati penontonnya dengan menyuguhkan pertunjukan yang spektakuler.
Meski begitu, insiden itu tak mengusik Sandi. Dia tetap melanjutkan nyanyiannya kemudian berpidato. Setelah Sandi, Prabowo juga menyampaikan pidato politiknya yang diselingi dengan guyonan khas Prabowo.
Kampanye akbar dengan semangat memutihkan GBK ini berlangsung meriah, bahkan massa padat hingga ke luar GBK. Acara selesai sekitar pukul 10.30 WIB.
Lain Kali sepertinya Sandi harus mengeluarkan jurus bangaunya untuk menarik perhatian penonton. Memang kalau buat orasi, vokal Sandi tidaklah mengglegar seperti Prabowo, jadi Sandi harus mengantisipasinya dengan hal yang lain, agar bisa menghipnotis pendukungnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews