Yahukimo — Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz mengungkap kepemilikan ladang ganja yang terindikasi kuat milik pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (OPM), Egianus Kogoya, di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Ladang tersebut diketahui dikelola secara langsung oleh Egianus dan kelompoknya, serta diduga kuat menjadi salah satu sumber pendanaan aktivitas bersenjata mereka.
Pengungkapan ini bermula dari ditemukannya sebuah ponsel yang diduga milik Egianus Kogoya saat proses evakuasi jasad anggota OPM, Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge, yang tewas dalam kontak tembak di Kabupaten Jayawijaya. Hasil pemeriksaan digital terhadap perangkat tersebut mengungkap sejumlah dokumentasi yang memperkuat dugaan keterlibatannya dalam aktivitas narkotika. Selain itu, ditemukan pula bukti aktivitas penanaman, pengemasan, dan pendistribusian ganja yang diduga hasil dari kebun tersebut.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menjelaskan, kebun tersebut diduga menjadi salah satu sumber utama pembiayaan kelompok OPM, termasuk untuk pembelian senjata. “Telah diketahui bahwa selain sebagai pemimpin kelompok, Egianus juga terlibat langsung dalam penanaman dan penjualan ganja guna mendanai pembelian senjata dan operasional kelompoknya,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut, aparat juga mengamankan barang bukti berupa dua ons ganja kering, yang terdiri dari daun, biji, dan batang, dengan berat netto 216,59 gram. Barang tersebut ditemukan saat penyisiran di lokasi tempat ditemukannya jasad Pionus Gwijangge. Hasil uji Laboratorium Forensik Polda Papua mengonfirmasi kandungan ganja dalam barang bukti tersebut.
Selain narkotika, tim Satgas juga menemukan 25 butir amunisi kaliber 9 mm di Kampung Maima, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya. Temuan ini semakin menguatkan dugaan keterlibatan Egianus dan kelompoknya dalam aktivitas ilegal bersenjata dan perdagangan narkoba sebagai bagian dari strategi pendanaan gerakan separatis.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia menegaskan bahwa aparat terus meningkatkan patroli dan penegakan hukum demi menjamin stabilitas keamanan di wilayah Papua. “Patroli diperkuat untuk menekan pergerakan OPM serta mencegah aktivitas ilegal lainnya, termasuk peredaran narkotika,” tegasnya.
Distrik Kurima, tempat ladang ganja tersebut berada, diketahui dapat diakses melalui jalur darat dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Aparat kini terus memperluas penyelidikan guna mengungkap jaringan peredaran narkotika yang terkait langsung dengan kelompok Egianus Kogoya dan simpatisannya. Temuan ini menjadi bukti tambahan bahwa OPM tidak hanya mengancam keamanan negara, tetapi juga merusak generasi bangsa melalui penyalahgunaan narkotika.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews