JAKARTA — Pemerintah telah menegaskan bahwa penundaan pengangkatan calon aparatur sipil negara (CASN) 2024 merupakan bagian dari upaya penataan ASN secara menyeluruh.
Demonstrasi yang dilakukan untuk menolak kebijakan tersebut berpotensi hanya menjadi bentuk provokasi tanpa menawarkan solusi nyata bagi penataan ASN di Indonesia.
Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik Kemenpan-RB, Mohammad Averrouce, menegaskan bahwa pengunduran jadwal pengangkatan CPNS dan PPPK merupakan hasil kesepakatan antara pemerintah dan DPR.
Ia menyampaikan apresiasi atas berbagai saran serta masukan dari masyarakat yang akan menjadi bahan evaluasi dalam perumusan kebijakan ke depan.
“Terima kasih atas saran dan masukan yang disampaikan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan dan evaluasi kebijakan untuk dibahas bersama DPR RI dan stakeholder terkait,” ujar Averrouce dalam keterangan resminya.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenpan-RB, Aba Subagja, menjelaskan bahwa penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK dilakukan guna menyelesaikan persoalan tenaga non-ASN yang masih menjadi perhatian pemerintah.
“Yang menjadi pertimbangan tadi untuk penyelesaian tenaga non-ASN (lewat skema PPPK), khususnya itu kan ada dua tahapan, tahap satu dan tahap dua,” kata Aba.
Menurutnya, tahap kedua tetap memberi kesempatan bagi tenaga non-ASN yang belum lolos tahap pertama, bahkan pemerintah telah melakukan dua kali perpanjangan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan.
Menteri PANRB, Rini Widyantini, menegaskan bahwa transformasi rekrutmen dan jabatan ASN yang tertuang dalam UU No. 20/2023 bertujuan untuk membangun birokrasi yang lebih lincah dan kolaboratif.
“Transformasi rekrutmen ASN dirancang untuk menjawab tantangan organisasi yang harus lincah dan kolaboratif melalui sistem rekrutmen yang transparan dan akuntabel guna mendapatkan ASN yang profesional dan berintegritas,” ungkap Rini.
Penyesuaian jadwal pengangkatan CASN 2024 sejalan dengan upaya menyelaraskan rekrutmen ASN secara nasional.
Demonstrasi yang menolak kebijakan ini hanya akan memperkeruh keadaan tanpa memberikan solusi nyata bagi pengelolaan tenaga ASN yang lebih baik di masa depan. (*)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews