Performa Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI membuat perasaan saya campur aduk, senang, heran sekaligus bangga. Sepanjang mengikuti pidato maupun pernyataan SYL dibanyak kesempatan, saya merasa ini performa terbaik SYL dan menunjukkan kelasnya di level nasional.
Pada penampilan SYL beberapa waktu lalu peringatan keras dari ketua maupun anggota Komisi IV terkait rencana proyek food estate untuk menjamin stock pangan nasional karena proyek tersebut terbukti gagal di periode sebelumnya.
Namun penting digaris bawahi, kemampuan SYL memaparkan grand design program strategis Kementan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi akibat covid serta kehati-hatian melayani pertanyaan maupun serangan Komisi IV dengan emosi yang stabil ditopang argumentasi yang runtut membuat ketua maupun anggota DPR RI dengan lingkup tugas di bidang pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan menunjukkan respon bersahabat.
Maaf, pidato SYL sepanjang yang saya ikuti bertahun sebelumnya sejak masih di Makassar, beliau sering terlalu percaya diri dan sangat bersemangat, akibatnya sulit fokus dan tema melebar ke mana-mana. Kalimatnya suka tidak runtut, menggunakan idiom secara serampangan dengan pengucapan yang tidak tepat. Kemarin SYL betul-betul memukau, perfect, seharusnya dari dulu SYL seperti ini.
Banyak yang menduga, bahkan mungkin berharap SYL akan dibantai dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV terutama karena kalung eucalyptus yang dalam beberapa hari belakangan viral dan menjadi sinisme dalam beragam bentuk, lelucon, karikatur maupun meme yang bertebaran di media sosial.
Argumentasi SYL yang dipersiapkan matang dengan dukungan staf yang kapabel mampu membalik keadaan.
Sikap rendah hati yang ditunjukkan SYL dengan argumentasi rasional membuat Komisi IV menaruh hormat pada ikhtiar Kementan dalam melakukan terobosan mencari formula mengatasi pandemi covid 19.
Saya menduga SYL mempersiapkan diri secara ekstra menghadapi anggota DPR yang punya tradisi membantai eksekutif dihadapan publik dalam agenda rapat kerja atau RDP. Keberhasilan ini sekaligus membuktikan SYL pembelajar yang baik dan tidak mudah menyerah. Tidak mudah bagi seorang berlatar doktor Ilmu Hukum memetakan kompleksitas permasalahan pertanian yang ruwet dengan berbagai istilah teknis yang biasanya hanya diakrabi para profesional.
Menurut saya performa SYL kemarin bisa menyelamatkan namanya dari rumor reshuffle kabinet. Terimakasih bung, anda membuat kami dari kawasan timur Indonesia, terutama masyarakat Sulawesi Selatan bisa menarik nafas lega. Sekali lagi selamat bung, anda yang terbaik.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews