Bila Kartini masih hidup, mungkin ia akan ikut bersuka ria.
Terpilihnya Puan Maharani sebagai ketua DPR RI bikin para aktivis jender bersuka cita. Baru pertama kali dalam sejarah negeri ini, ketua DPR RI dijabat seorang perempuan. Presiden perempuan sudah, yakni Megawati ibu Puan. Sedangkan ketua DPR perempuan baru kali ini.
Bagaimana dengan sikap Jokowi sebagai presiden dan personal? Sebagai presiden yang taat undang-undang, tentu Jokowi menerimanya karena terpilihnya Puan Maharani sesuai dengan undang-undang (UU MD3), dan tidak menimbulkan gaduh politik yang menguras energi anak bangsa. Maklum saja, kalau terjadi gaduh politik di parlemen, yang ikut pusing adalah presiden sebagai pemimpin negara dan bangsa.
Secara personal, Jokowi tentu senang karena Puan Maharani merupakan rekan satu partai dan "mantan anak buahnya" sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam kabinet pemerintahannya di periode pertama.
Kini, "mantan anak buah" itu duduk sejajar dalam kelembagaan sebagai mitra kerja legislatif-eksekutif. Bila dilihat komposisi pimpinan DPR RI periode 2019-2024, Puan Maharani didampingi empat wakil ketua yakni Azis Syamsuddin dari Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra, Rachmat Gobel dari Nasdem, dan Muhaimin Iskandar dari PKB. Tiga wakil ketua berasal dari partai pendukung Jokowi, yakni Golkar, Nasdem dan PKB. Sedangkan Gerindra merupakan oposisi.
Ikatan Batin dan Satu Visi Partai
Ikatan batin (chemistry) sebagai rekan satu partai PDIP dan "mantan anak buah" di kabinet menjadi salah satu modal dasar pada harapan Jokowi terhadap kepemimpinan Puan Maharani.
Kalau pun muncul perbedaan pandangan dari pihak DPR (legislatif) dengan Presiden (eksekutif) sejatinya tidak menimbulkan kegaduhan yang kontraproduktif pada jalannya pembangunan, dan tidak bikin masyarakat bingung oleh pernyataan-pernyataan yang tidak sesuai konteks.
Bandingkan masa DPR sebelumnya, para wakil ketuanya (Fadli Zon dan Fahri Hamzah) sering mengeluarkan pernyataan yang bikin kegaduhan politis yang cukup menguras energi anak bangsa.
Pada periode pemerintahan kedua nanti, berbagai program kerja Jokowi telah menanti, seperti pemindahan ibukota ke Kalimantan, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, pembenahan hukum, radikalisme, intoleransi, dan lain-lain sangat membutuhan iklim politik yang stabil atau tenang sehingga semua elemen bangsa bisa fokus membangun.
Harapan Jokowi
Adalah lumrah bila Jokowi berharap Puan Maharani bersama para wakilnya bisa menciptakan iklim kondusif di DPR selaku mitra kerja, yang mampu memberikan dukungan optimal pada berbagai program kerja pemerintahan Jokowi. Pendek kata, kehadiran dan posisi Puan Maharani bisa memuluskan berbagai proyek pembangunan Jokowi untuk kesejahteraan rakyat Indonesia!
Untuk mencapai semua itu, Puan Maharani harus mampu menjadi ketua DPR yang kuat (mampu mengayomi, cerdas, berkharisma, dll) dimata para anggota DPR lainnya.
Hal ini menjadi era baru, sebuah pembeda dibandingkan DPR RI masa sebelumnya!
Dalam hal ini, bola ditangan Puan Maharani. Dia harus mampu membuktikannya selama lima tahun ke depan. Bukan tidak mungkin ini menjadi raport penting dirinya bila ingin ikut kontetasi presiden pasca Jokowi.
Kalau Puan Maharani mampu, aku sih rapopo...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews