Video Amien Rais yang Bikin Andi Arief Meradang

Andi Arief menjamin, SBY tidak akan mungkin menyarankan jalan yang membuat celaka Prabowo. Babak baru konflik di koalisi Prabowo-Sandiaga.

Jumat, 19 April 2019 | 22:27 WIB
0
1373
Video Amien Rais yang Bikin Andi Arief Meradang
Andi Arief dan Amien rais (Foto: tribunnews.com)

Video apa yang membuat  politikus Andi Arief terjaga dari tidur lamanya? Video Susilo Bambang Yudhoyono selaku boss-nya di Demokrat dari Singapura, video penculikan aktivis 1998 yang menggugah memorinya, atau video Prabowo yang mengumumkan "kemenangan"-nya?

Bukan. Video Amien Rais. Ya, video Amien Rais!

"Pada saat seperti ini memang selalu muncul tokoh yang jadi gagap, jadi ragu-ragu, jadi serba bimbang serba ragu enggak ikut ke mana-mana, jadi safety player," kata Amien Rais dalam video yang mulai beredar di media sosial.

Rupanya kalimat Amien Rais seperti di atas itulah yang membuat Andi Arief meradang.

Sontak Wakil Sekretaris Partai Demokrat itu memperingatkan pendiri Partai Amanat Nasional Amien Rais agar berhati-hati sebelum menantang SBY selaku ketua umum Partai Demokrat, teman sekoalisi di Prabowo-Sandiaga. Padahal pada bulan Oktober 2018, Andi justru yang membela Amien saat yang bersangkutan diminta keterangan pihak berwajib terkait kasus Ratna Sarumpaet.

Meski tidak menyebut nama, rupanya yang disasar Amien Rais dalam video itu adalah SBY yang kemarin mengeluarkan surat perintah bagi kader Demokrat berisi empat poin yang harus dilaksanakan seluruh kader partainya.

Agar lebih paham secara menyeluruh, berikut poin "surat perintah" SBY tersebut;

1. Sehubungan dengan perkembangan situasi politik pasca pemungutan suara Pemilu 2019 yang menunjukkan ketegangan (tension) dan bisa berkembang ke arah yang membahayakan politik dan keamanan kita, saya instruksikan kepada pejabat tersebut alamat, untuk secara terus menerus memantau dari dekat perkembangan situasi yang terjadi di tanah air.

2. Memastikan para pengurus dan kader Partai Demokrat tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi dan UU yang berlaku serta tidak segaris dengan kebijakan pimpinan PD.

3. Jika terjadi kegentingan dan situasi yang menjurus ke arah konflik dan krisis yang membahayakan, segera melapor kepada Ketum pada kesempatan pertama.

4. Demikian untuk diindahkan dan dilaksanakan.

Andi Arief sendiri tidak merinci ucapan Amien Rais yang dianggap menantang SBY. Sedangkan bagi Amien Rais sasaran tembak terhadap SBY kemungkinan karena Poin 2 dan Poin 3 "surat perintah" SBY tersebut.

SBY memerintahkan kadernya untuk taat konstitusi, tidak melanggar hukum, dan jika ada krisis atau konflik yang membahayakan, harus segera lapor kepada ketua umum Demokrat sendiri.

Bagi Amien, pernyataan SBY tersebut dianggap terlalu lunak, bimbang dan ragu, bahkan terkesan safety player. Padahal beberapa pekan sebelum pelaksanaan Pemilu 17 April 2019, Amien mengajak pendukung Prabowo-Sandiaga untuk melakukan people power dan tidak menyelesaikan perselesihan Pemilu di jalur konstitusi melalui Mahkamah Konstitusi jika ditemukan tanda-tanda adanya kecurangan.

Sebuah langkah yang memang saling berlawanan; Amien Rais menempuh jalan unjuk kekuatan massa yang rawan kerusuhan, di sisi lain SBY melarang kadernya ikut dalam gerakan inkonstitusional seperti people power itu, sebab wadah konstitusionalnya sudah ada, yaitu MK.

Dalam video yang beredar itu Amien Rais tidak menyebut nama, hanya membicarakan adanya sosok tokoh yang mencoba bermain aman. Andi Arief menafsirkan "tokoh yang bermain aman, bimbang dan peragu" ini sebagai SBY.

Andi pun sedikit offside dalam melontarkan kecamatannya di Twitter. Diungkaplah bawah SBY pernah menggertak Amien Rais karena yang bersangkutan berkomentar hoaks alias bohong. Andi kemudian meminta Amien agar bisa lebih menahan diri.

"Saya berharap Pak Amien Rais tak usah sok jago nantang-nantang SBY. Dulu bukannya Pak Amien baru digertak SBY karena komentar hoaks belaga pilon. SBY punya jalan berbeda dalam menyelamatkan situasi. Saya harap Pak Amien menahan diri. Soal marah semua orang bisa melakukan," kata Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_ Jumat 19 April 2019.

Bahkan Andi membandingkan  SBY yang disebutnya lebih mengenal sosok Prabowo Subianto dibanding Amien sendiri. Andi juga mengatakan SBY tidak akan mungkin menyarankan jalan yang membuat celaka Prabowo. 

"Kita akan buktikan SBY atau Pak Amien Rais yang akan selamatkan situasi ini. SBY lebih kenal lama Prabowo dan tidak akan pernah menyarankan sebuah jalan yang akan mencelakakan. Pak Prabowo agar berhati-hati dengan jalan yang ditempuh Pak Amien. Saya tahu lama Pak Amien," cuit Andi Arief lagi.

Selisih paham melalui media sosial berbeda antara Andi Arief dan Amien Rais ini membuka babak baru kurewetan yang terjadi di koalisi Prabowo-Sandiaga yang beranggotakan Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat. Amien Rais sendiri merepresentasikan diri sebagai PAN di samping keberadaannya sebagai "pinisepuh" di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Sandiaga Uno sebagai cawapres tercatat hanya sekali hadir dari empat kali deklarasi "pemenangan" dan syukuran, sementara para ketua umum partai seperti Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tidak pernah hadir mendampingi Prabowo, apalagi SBY yang sedang berada di SIngapura.

Prabowo Subianto sendiri sedang berupaya meyakinkan publik, khususnya para pendukungnya, bahwa dirinyalah yang keluar sebagai pemenang Pilpres berdasarkan real count yang dilakukan internal BPN, bahkan sudah mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden RI bagi seluruh rakyat Indonesia.

***